Surabaya dikenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan sejarah yang panjang. Jika ingin tahu lebih jauh, informasi tentang asal usul Kota Surabaya dalam artikel ini bisa kamu simak. Langsung cek ulasannya, yuk!
Asal usul Kota Surabaya barangkali menjadi salah satu dongeng tentang suatu daerah yang populer di Indonesia. Namun, tak dapat dipungkiri kalau barangkali masih ada orang yang belum mengetahui sejarah ibu kota dari Provinsi Jawa Timur ini.
Di sini, kami akan memaparkan informasi lebih dalam mengenai legenda kemunculan Kota Surabaya. Tak hanya sekadar cerita rakyat, pesan moral yang terkandung di dalam narasi tersebut barangkali bisa kamu petik sebagai pelajaran yang berharga.
Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang ulasan asal usul Kota Surabaya? Kalau iya, sebaiknya kamu simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya! Selain cerita, ada juga uraian unsur intrinsik beserta fakta-fakta menarik untuk menambah wawasanmu.
Cerita Rakyat Asal Usul Kota Surabaya
Pada zaman dahulu kala, terdapat ikan sura (hiu) yang berkelahi dengan baya (buaya) untuk memperebutkan mangsa. Perkelahian ikan sura dan baya itu tak pernah berhenti dan terus-terusan terjadi.
Ikan sura dan baya sama-sama cerdik, tangkas, dan kuat yang membuat perkelahian itu tak kunjung berakhir. Meskipun sudah saling menyakiti, dalam pertengkaran itu tidak pernah ada yang kalah ataupun yang menang.
Pada suatu hari, ikan sura akhirnya mengajukan kesepakatan dengan baya untuk menghentikan perkelahian mereka karena ia bosan bertengkar. Ternyata, baya juga merasakan hal yang sama.
Ikan sura kemudian menjelaskan pembagian daerah kekuasaan untuknya dan baya agar mereka bisa mencari mangsa di area masing-masing tanpa perlu ada perselisihan. Ia mengklaim wilayah di dalam air menjadi daerah kekuasaannya dan bisa mencari mangsa di area itu dengan leluasa.
Sementara itu, baya bisa menjadi penguasa di daratan dan bisa berburu mangsanya dengan sesuka hati selama tidak berada di dalam air. Untuk batasnya, ikan sura menyarankan tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang dan surut. Baya pun menyetujui saran dari ikan sura.
Ikan Sura yang Mengingkari Kesepakatan
Berkat adanya kesepakatan antara ikan sura dan baya, pertengkaran untuk berebut mangsa antara dua hewan itu kemudian berhenti. Ikan sura dan baya menghormati kesepakatan yang telah mereka setujui.
Namun, kesepakatan antara ikan sura dan baya itu tak lagi berlaku setelah baya memergoki ikan sura secara sembunyi-sembunyi berburu mangsa di sungai yang sebenarnya masih dalam wilayah kekuasaan baya. Ikan sura ternyata telah mengingkari janjinya sendiri.
Baya yang merasa terkhianati akhirnya sangat marah pada ikan sura dan meminta penjelasan kenapa ikan itu tidak menghormati kesepakatan mereka. Ikan sura pun berusaha mencari alasan untuk membenarkan perilakunya.
Ikan sura beralasan kalau ia tidak melanggar kesepakatan karena sungai adalah tempat yang berair. Menurutnya, sungai masih menjadi daerah kekuasaannya. Sementara itu, baya tidak terima karena berdasarkan kesepakatan mereka, air laut adalah wilayah kekuasaan ikan sura.
Ikan sura tetap bersikeras kalau sungai termasuk dalam daerah yang ia kuasai karena air tidak hanya di laut saja, tapi juga di sungai. Baya yang merasa pendapat itu hanyalah akal-akalan ikan sura saja untuk membodohi dirinya.
Pertengkaran antara ikan sura dan baya pun tak terelakkan lagi karena dua-duanya tidak mau mengalah. Ikan sura dan baya kemudian saling menerkam dan menyerang untuk mengalahkan satu sama lain.
Baca juga: Kisah Roro Jonggrang dan Candi Prambanan Beserta Ulasannya
Hasil dari Perkelahian Ikan Sura dan Baya
Pertarungan yang diceritakan dalam asal usul nama Kota Surabaya dilakukan oleh ikan sura dan baya itu lebih sengit daripada sebelumnya. Air yang berada di sekitar perkelahian ikan sura dan baya sampai berubah warna menjadi merah karena mereka bertarung mati-matian.
Ikan sura berhasil menggigit pangkal ekor baya di sebelah kanan yang membuatnya menjadi bengkok. Sementara itu, baya hampir menggigit ekor ikan sura hingga putus. Akhirnya, pertarungan itu diakhiri dengan ikan sura yang memutuskan untuk kembali ke laut dan baya merasa puas karena bisa mempertahankan wilayah kekuasaannya.
Dari pertarungan itu, muncullah kata surabaya yang akhirnya menjadi asal usul nama Kota Surabaya. Namun, ada juga versi cerita lain yang membahas penamaan ibu kota dari Provinsi Jawa Timur tersebut.
Surabaya dipercaya diambil dari kata sura yang artinya jaya atau selamat, dan baya yang bermakna bahaya. Sehingga, pesan yang terkandung dalam arti kata surabaya adalah selamat menghadapi bahaya.
Bahaya yang dimaksud adalah serangan dari pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau dikenal dengan tentara Tar-Tar. Tujuan dari serangan tentara Tar-Tar adalah untuk menghukum Raja Kertanegara yang sebenarnya sudah mangkat sebelum mereka tiba.
Pasukan Tar-Tar kemudian dikalahkan dan diusir oleh Raden Wijaya dari daerah itu untuk kembali ke Tiongkok. Raden Wijaya sendiri dikenal sebagai pendiri dari salah satu kerajaan termasyur di Indonesia, yaitu Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Simak Kisah Lengkap Batu Menangis, Fakta Menarik & Ulasannya Hanya di Sini!
Unsur Intrinsik Legenda Asal Usul Kota Surabaya
Setelah mengetahui asal usul Kota Surabaya, barangkali kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai apa saja unsur intrinsik yang ada dalam cerita tersebut. Kamu bisa menyimak informasinya dalam pembahasan berikut ini.
1. Tema
Tema atau inti cerita dari asal usul Kota Surabaya adalah pertarungan sengit antara ikan sura dan baya. Perebutan mangsa dan daerah kekuasaan itu membuat dua hewan itu saling menyerang satu sama lain untuk menunjukkan kekuatannya masing-masing.
2. Tokoh dan Perwatakan
Karakter yang ada dalam asal usul Kota Surabaya adalah ikan hiu (sura) dan baya atau buaya. Keduanya merupakan tipe hewan karnivora yang sama-sama mencari mangsa untuk bisa bertahan hidup.
3. Latar
Berdasarkan narasi dalam dongeng penamaan Kota Surabaya, latar atau tempat kejadian pertarungan ikan sura dan baya sepertinya di daerah berair, entah itu sungai ataupun laut. Hal itu terbukti dari penjelasan air yang berubah warna menjadi merah akibat darah yang mengucur dari tubuh ikan sura dan baya.
4. Alur
Alur atau struktur cerita dari asal usul Kota Surabaya termasuk dalam jenis alur maju atau progresif. Cerita diawali dengan pertarungan ikan sura dan baya yang kemudian berusaha melakukan kesepakatan. Hinggak di puncak cerit, ikan sura dan baya kembali berkelahi karena ikan sura yang telah melanggar janji. Pada akhirnya, pertarungan itu berhenti karena ikan sura kembali ke laut.
5. Pesan Moral
Dalam setiap cerita, kemungkinan diselipkan pesan moral yang dapat kamu jadikan inspirasi supaya lebih bisa bersikap bijak. Kamu dapat mengambil amanat dari asal usul Kota Surabaya yang didasarkan dari pertarungan ikan sura dan baya.
Dari ikan sura, kamu belajar untuk tidak serakah dan menghargai kepemilikan orang lain. Selain itu, bila sudah mengajukan kesepakatan, pegang janji yang kamu utarakan dengan baik supaya tidak dicap sebagai seorang pembohong.
Sementara itu, karakter baya menunjukkan sikapnya yang memegang teguh kesepakatan yang telah ia setujui dengan ikan sura. Seseorang yang tidak melanggar janjinya sendiri menjadi salah satu contoh pribadi yang dapat dipercaya.
Tak hanya unsur intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari mitos munculnya Kota Surabaya. Unsur ekstrinsik dalam suatu cerita berhubungan dengan tiga hal, yakni latar belakang masyarakat, penulis, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Yuk, Baca Kisah Bawang Merah Bawang Putih & Ulasan Lengkapnya di Sini!
Fakta Menarik
Setelah menyimak mengenai cerita asal usul Kota Surabaya beserta pembahasan unsur intrinsiknya, berikut ini terdapat ulasan mengenai fakta-fakta menarik seputar kisah yang melegenda itu. Simak, yuk!
1. Menjadi Ikon Kota Surabaya
Pertarungan epik antara ikan sura dan baya diabadikan menjadi patung yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Surabaya. Patung Sura dan Baya dipasang di depan kebun binatang Surabaya dan di taman BMX yang berada di sisi monumen kapal selam.
Landmark patung Sura dan Baya sering dikunjungi oleh turis-turis dari luar kota yang singgah ke Surabaya. Foto-foto yang diambil di dekat patung kemudian banyak diunggah ke Instagram yang disertai dengan caption keren.
2. Diangkat Menjadi Video Animasi
Asal usul Kota Surabaya yang diambil dari pertarungan ikan sura dan baya menarik para animator yang untuk dijadikan video animasi singkat. Kamu dapat menemukan video-video animasinya di YouTube.
Adanya video animasi yang menarik dengan durasi yang singkat dari cerita Kota Surabaya membuat legenda kota ini lebih mudah untuk dibagikan kepada anak kecil. Hal itu tentunya menjadi salah satu video dongeng yang bisa menjadi rekomendasi tontonan untuk anak kecil.
Puas Membaca Cerita Asal Usul Kota Surabaya?
Demikian cerita tentang Kota Surabaya yang dapat kami rangkum. Semoga saja informasi yang telah dijelaskan di atas dapat semakin menambah wawasanmu tentang cerita-cerita rakyat di Indonesia.
Selain artikel ini, masih banyak legenda dan dongeng lainnya yang dapat kamu jumpai di PosKata. Beberapa di antaranya adalah cerita rakyat Ande-Ande Lumut, legenda Danau Toba, dan kisah Jaka Tarub beserta tujuh bidadari. Selamat membaca!