• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Ruang Pena » Cerita Rakyat » Cerita Rakyat Papua

Cerita Rakyat dari Papua tentang Asal Mula Danau Sentani Beserta Ulasan Menariknya

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Asal Mula Danau Sentani - Cerita Rakyat Papua

Keindahan alam Papua memang luar biasa, tak terkecuali di kawasan Danau Sentani. Akan tetapi jika kamu ingin berlibur ke sana, rasanya kurang lengkap tanpa tahu cerita rakyat Papua tentang asal usul terbentuknya Danau Sentani. Kami punya informasi soal asal mula Danau Sentani di artikel ini, lho!

Barangkali, tak banyak orang yang tahu tentang asal usul maupun awal mula terbentuknya Danau Sentani selain mungkin masyarakat yang tinggal di sekitarnya atau penduduk Papua sendiri. Meski begitu kamu perlu mengetahuinya, siapa tahu kamu jadi tertarik untuk berlibur mengunjungi danau yang terletak di Kabupaten Jayapura tersebut.

Pasalnya, legenda di baliknya bisa dibilang sama indahnya dengan penampakan Danau Sentani yang luasnya mencapai 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 85 mdpl (meter di atas permukaan laut) itu. Menariknya lagi, di permukaan danaunya terdapat sekitar 21 pulau kecil yang memesona.

Bagaimana? Jadi penasaran seperti apa cerita lengkap mengenai asal mula Danau Sentani, bukan? Kalau begitu tak perlu berlama-lama lagi, kamu bisa langsung menyimak informasi yang kami paparkan di bawah ini. Selamat membaca dan jangan ragu untuk menyimak sampai selesai, ya!

Cerita Rakyat Papua tentang Asal Usul Danau Sentani

Asal Usul Danau Sentani - Legenda dari Papua Sumber: Wikimedia Commons

Ada lebih dari satu versi cerita rakyat yang berkisah mengenai asal mula terbentuknya Danau Sentani. Namun, masing-masing versi tidak menyinggung mengenai fenomena atau bencana alam seperti gunung meletus yang bisa jadi memengaruhi proses terbentuknya danau tersebut.

Sentani merupakan satu-satunya danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik yang dinamakan landslide dam atau tanah (bendungan) longsor. Oleh karenanya, di sungai-sungai sekitar danau dibuat bendungan untuk menahan sedimen agar tak masuk ke danau.

Yang menjadikan banyaknya mitos yang berkembang di masyarakat terkait asal mula danau ini ialah bentuknya dan keberadaan pulau-pulau kecil di permukaannya. Disebutkan bahwa pulau-pulau kecil yang ada merupakan bagian-bagian tubuh naga.

Terlepas dari benar atau tidaknya legenda tersebut, kamu perlu tahu kisah lengkapnya untuk dapat mengambil hikmah di balik ceritanya. Berikut ulasan lengkap tentang keberadaan naga dan versi lain yang dipercaya warga setempat.

Baca juga: Cerita Siti Maryam Ibu Nabi Isa As, Wanita Suci yang Dipilih Allah

Legenda Sang Penunggang Naga

Alkisah, dahulu wilayah Sentani masih berupa hutan lebat yang belum berpenghuni dengan danau berada di tengah-tengahnya. Suatu hari, datanglah pengembara dari negeri yang sekarang dikenal sebagai Papua Nugini dengan menunggang naga.

Para pengembara itu melakukan perjalanan panjang menunggang naga untuk menjadi wilayah baru buat ditempati. Sayangnya, naga yang mereka tunggangi tidak mampu terbang lebih jauh hingga akhirnya jatuh ke sebuah danau.

Naga itu tenggelam dan tewas seketika. Beruntung beberapa orang yang menungganginya bisa selamat setelah bagian-bagian tubuh naga yang dinaiki menyembul ke permukaan danau. Mereka pun bertahan hidup di beberapa bagian tubuh naga itu.

Menurut legenda yang beredar, pulau di sisi timur danau merupakan bagian kepala naga. Sementara itu, pulau yang terletak di sisi barat diduga ialah bagian ekor naga. Sedangkan yang membentuk pulau bernama Asei di sisi tengahnya disebut-sebut bagian dari tubuh naga.

Di sisi lain, pengembara yang selamat tadi diyakini menjadi nenek moyang dari penduduk Danau Sentani yang hidup turun temurun sampai sekarang. Dari leluhur mereka, Sentani kini diketahui dihuni warga yang terbagi ke dalam 24 kampung adat.

Kisah Orang-Orang Kampung Yomoko Mencari Air

Berdasarkan cerita rakyat Papua seputar asal usul Danau Sentani, dikisahkan pada awal mula zaman dahulu hiduplah seseorang bernama Haboi yang tinggal di Kampung Yomoko di atas Bukit Donai. Kampung ini dipimpin oleh seorang kepala suku bernama Ondofolo Wally.

Suatu ketika, langit Yomoko tiba-tiba diselimuti kegelapan di siang hari. Orang-orang kampung pun panik, lalu mereka berkumpul dan berunding mengenai apa yang harus dilakukan untuk membuat langit kembali cerah. Mereka pun sepakat untuk mendorong langit ke atas agar ada lebih banyak ruang untuk cahaya terang bisa masuk ke bumi.

Di tengah kegiatan itu, Haboi menyadari bahwa orang-orang di kampungnya tidak mempunyai air dan api untuk bertahan hidup. Alhasil, Haboi meminta Ondofolo Wally untuk mengambil gelang kristal eba dan tiga butir manik-manik.

Sambil membawa benda-benda itu, keduanya mendatangi penguasa air yang mendiami puncak Gunung Dobonsolo, yaitu Dobonai. Untuk sampai ke puncak Dobonsolo, mereka harus naik turun bukit dan melewati lembah-lembah curam.

Saat hampir sampai ke tempat sang penguasa air, seekor burung berbicara kepada Haboi dan Wally. Rupanya, burung itu adalah utusan dari Dobonai yang sudah mengawasi mereka. “Ikutlah denganku. Aku akan mengantarkan kalian kepada Dobonai,” kata burung tersebut.

Mereka pun menurut. Sesampainya di puncak Dobonsolo, mereka menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu untuk membeli air dari Dobonai. Dobonai setuju, asalkan mereka mematuhi syarat yang ia ajukan. “Baiklah. Kalian bisa mengambil air milikku. Untuk pembayarannya, aku telah mengutus bawahanku, yaitu Dukumbuluh dan Roboniwai agar bertransaksi dengan kalian,” ujar Dobonai.

Baca juga: Kisah Asli Putri Duyung Versi Hans Christian Andersen Beserta Ulasan Menariknya

Kekeliruan Haboi dan Ondofolo Wally

Asal Mula Danau Sentani - Kisah Air Bah Sumber: Wikimedia Commons

Kisah asal mula Danau Sentani tidak berhenti sampai di situ. Setelah tahu harus membayar kepada siapa, Haboi dan Wally pun pergi menemui Dukumbuluh dan Roboniwai. Namun, mereka malah melakukan kesalahan sewaktu bertransaksi dengan anak buah Dobonai itu.

Haboi dan Wally menyerahkan gelang kristal yang bernilai tinggi kepada Roboniwai dan manik-manik bernilai rendah kepada Dukumbuluh. Padahal, semestinya mereka memberikan gelang kristal kepada Dukumbuluh yang kekuasaannya lebih tinggi, dan manik-manik kepada Roboniwai yang kewenangannya berada di bawah Dukumbuluh.

Akibat kekeliruan itu, Dukumbuluh tersinggung dan murka. Kemurkaannya pun mendatangkan guruh dan halilintar disertai hujan badai yang amat besar. Meski begitu, mereka tidak melakukan apa pun terhadap Dukumbuluh dan memilih kembali menghadap Dobonai.

Hujan badai disertai halilintar tak berlangsung lama. Setelah keadaan kembali seperti semula, Haboi, Wally, Dukumbuluh, dan Roboniwai pergi bersama menemui Dobonai. Saat itu, Haboi dan Wally membawa serta wadah air yang terbuat dari anyaman daun atau disebut pula dengan habu.

Tragedi Air Bah dalam Asal Usul Danau Sentani

Setibanya puncak Dobonsolo, hanya Haboi dan Wally yang bertemu langsung dengan Dobonai. Melihat kedua orang yang meminta airnya telah membawa habu, Dobonai pun mengajak mereka ke sumber air. Pertama-tama, mereka berdua di bawa ke tempat terbuka berisi air yang sangat keruh.

Lantaran kondisi air dirasa tak layak, keduanya menolak untuk mengisikannya ke dalam wadah yang mereka bawa. Sesudah itu, Dobonai pun membawa tamunya menuju ke tempat yang memiliki sumber air jernih. Di air jernih tersebut, hidup seekor ikan yowi.

Haboi dan Wally pun mengisi habu yang mereka bawa dengan air, serta mengambil ikan yowi tadi. Dobonai kemudian menutup habu agar air yang ada di dalamnya tidak tumpah sembari berpesan, “Berjalanlah pelan-pelan. Sebelum kalian sampai di tempat tujuan, jangan buru binatang apa pun yang ada di hutan yang kalian lewati.”

Sayang, peringatan dari Dobonai tak diindahkan oleh Haboi dan Wally. Di perjalanan, mereka malah sempat berhenti untuk memburu babi hutan yang kebetulan melintas. Mereka pun meletakkan habu berisi air dan ikan, lalu mencari alat berburu yang dibawanya bersama perbekalan yang lain.

Sewaktu mengeluarkan alat untuk berburu, tanpa sengaja habu tersenggol sehingga air yang ada di dalamnya tumpah. Ajaibnya, air yang tumpah itu sangat besar dan meluap-luap sampai menghanyutkan keduanya.

Untuk menghentikan derasnya air bah, konon Haboi dan Wallu menancapkan ujung belati ke tanah. Akan tetapi, yang terjadi malah air bah masuk ke dalam lubang tusukan belati dan mengalir ke sana menuju dataran yang lebih rendah dan menyebabkan banjir di sana.

Air bah di dataran tersebut membentuk danau besar di hadapan kedua pria itu sehingga menghalangi mereka untuk kembali pulang ke Yomoko. Supaya tetap bisa pulang, mereka pun menebang pohon di hutan untuk dijadikan perahu dan dayung.

Baca juga: Cerita Mukjizat Nabi Daud As yang Mengagumkan dan Memperluas Wawasan

Unsur Intrinsik

Asal Usul Danau Sentani - Alam Sekitar Sentani Sumber: Wikimedia Commons

Dari cerita rakyat seputar asal mula Danau Sentani yang kami paparkan di atas, terdapat unsur-unsur intrinsik yang perlu kamu ketahui. Unsur intrinsik itu meliputi tema, penokohan, latar terjadinya cerita, alur penceritaan, serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Berikut uraiannya:

1. Tema

Ada dua cerita pada uraian di atas yang sama-sama mengangkat tema tentang kecerobohan dan kelalaian manusia. Di dalam versi cerita asal usul Danau Sentani yang berkaitan dengan legenda penunggang naga, disebutkan bahwa naga yang ditunggangi tewas karena kelelahan.

Mestinya, selama mengembara mereka memberikan waktu bagi naga untuk beristirahat. Dengan begitu, barangkali naga tidak sampai kelelahan lalu jatuh dan tenggelam dalam danau yang amat luas. Barangkali juga, sebagian pengembara yang lain tidak tewas karena tenggelam bersama naga tersebut.

Di versi kedua dari legenda asal mula Danau Sentani yang menyinggung soal air bah pun sama. Kedua tokoh utama yakni Haboi dan Ondofolo Wally sangat ceroboh dan lalai. Mereka tidak mendengarkan peringatan dari Dobonai sehingga keduanya sempat celaka dalam perjalanan pulang.

2. Tokoh dan Perwatakan

Versi pertama dari cerita yang kami paparkan, di dalamnya terdapat tokoh utama dan sampingan. Tokoh utamanya adalah para pengembara penunggang naga yang egois dan tidak memikirkan naga mereka. Karakter sampingan ialah naga yang tewas tenggelam karena terjatuh akibat kelelahan di tengah pengembaraan.

Sementara untuk versi yang kedua, ada beberapa tokoh yang membangun cerita, yaitu Haboi, Ondofolo Wally, Dobonai, Dukumbuluh, dan Roboniwai. Haboi dan Wally digambarkan sebagai orang yang mudah tergoda, seperti saat mereka teralihkan untuk berburu babi hutan padahal sudah diperingatkan supaya tidak melakukan perburuan.

Tokoh berikutnya, Dobonai, digambarkan sebagai seorang penguasa air yang bijaksana. Lalu ada karakter Dukumbuluh yang digambarkan pemarah, sedangkan Roboniwai tidak terlalu ditunjukkan bagaimana wataknya mengingat ia hanya tokoh sampingan.

3. Latar

Tempat terjadinya peristiwa yang ada dalam kisah itu ialah di kawasan Danau Sentani, Jayapura, Papua. Beberapa tempat spesifik yang disebutkan dalam cerita ialah Gunung Dobonsolo, Kampung Yomoko, dan danau yang sangat luas.

4. Alur

Masing-masing versi kisah legenda di atas, baik cerita penunggang kuda maupun air bah akibat kecerobohan orang Kampung Yomoko, sama-sama menggunakan alur maju. Penceritaannya didahului dengan menguraikan sebab, kemudian menjelaskan akibat.

5. Pesan Moral

Dari setiap versi, pesan moral yang dapat kita petik adalah, bahwasanya kedisiplinan merupakan sesuatu yang penting dalam hidup. Disiplin bisa membuat seseorang mencapai tujuannya tanpa mencelakakan orang lain.

Selain unsur intrinsik, ada pula unsur ekstrinsik cerita yang tak kalah penting buat diketahui. Unsur ekstrinsik dari asal mula Danau Sentani yang kami paparkan meliputi faktor geografis dan sosial budaya dari masyarakat sekitar. Faktor lain yang mungkin memengaruhi ialah kepercayaan masyarakat tentang leluhur mereka.

Baca juga: Kisah Asli Pangeran Kodok dan Putri Versi Grimm Brothers Beserta Ulasan Menariknya

Fakta Menarik Seputar Asal Usul Danau Sentani di Papua

1. Danau Sentani Dahulu Bernama Phuyakha

Konon, dulunya Danau Sentani dikenal dengan nama Phuyakha Bhu atau Phuyakha. Phuyakha sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yakni phu yang artinya air dan yakha yang berarti terang, kelihatan, nampak. Selanjutnya, Phuyakha diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi air yang tenang.

Nama Phuyakha diganti setelah Belanda masuk ke Indonesia. Penjajah Belanda yang datang ke sana melihat daerah itu potensial untuk dijadikan sebagai sentra perkebunan dan pertanian. Jayapura yang dulu bernama Holandia banyak memasok sayur dan buah dari sana.

Tak lama, nama daerah itu pun diganti menjadi Sentani yang dimaksudkan sebagai kepanjangan dari “Sentra Pertanian”. Walau pusat pertanian di kawasan itu kini tidak lagi seperti dulu, akan tetapi nama Sentani tetap dipertahankan.

Baca juga: Cerita Nabi Idris dan Malaikat Maut Masuk Surga Beserta Hikmahnya Bagi Hidup Manusia

Informasi Asal Mula Danau Sentani Ini Menambah Wawasanmu?

Demikian tadi legenda mengenai asal usul Danau Sentani yang diduga merupakan awal mula terbentuknya peradaban manusia di sana. Kiranya, informasi yang kami sediakan di atas dapat menambah wawasanmu tentang Papua, ya.

Kalau kamu ingin tahu informasi menarik seputar daerah-daerah lain di Indonesia, jangan lewatkan artikel-artikel kami. Di sini, kami menyediakan berbagai cerita rakyat dari Jawa, Bali, Sumatra, dan masih banyak lagi, lho!

← Kisah Ayam dan Elang beserta Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Tidak Mengingkari Janji
Kisah Kupu-Kupu Berhati Mulia & Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik pada Siapa Saja →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Arintha Ayu

Arintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Cerita Rakyat Papua

  • Kisah Caadara dari Irian Jaya dan Ulasannya yang Mengandung Pesan Heroik
  • Cerita Asal Usul Raja Ampat dan Telur Naga dari Papua Barat Beserta Ulasan Lengkapnya
  • Dongeng Asal Mula Pohon Kelapa dari Papua & Ulasan Menariknya
  • Legenda dari Papua, Kisah Biwar Sang Penakluk Naga yang Pemberani dan Ulasan Lengkapnya
  • Legenda Asal Usul Burung Cendrawasih dan Ulasannya, Kisah Si Burung Surga yang Mengandung Amanat Bermakna
  • Cerita Rakyat dari Papua, Legenda Putri Bungsu dari Danau beserta Ulasan Lengkapnya
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.