
Jika sedang membutuhkan tuntunan untuk menjalani hidup, tidak ada salahnya kamu membaca kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini. Langsung disimak saja, yuk!
Untuk mendapatkan motivasi dan tuntunan dalam menjalani hidup, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah dengan membaca kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno.
Meskipun kamu bukan orang Jawa, tapi tak perlu khawatir tidak bisa mengerti maksudnya. Karena di sini, terjemahannya juga sudah tersedia. Semoga setelah membacanya, kamu bisa mendapatkan pencerahan.
Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja simak quotes kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno di artikel ini, ya! Selamat membaca!
1. Akan Selalu Ada Perubahan
Jaman iku owah gingsir.
Terjemahan:”Zaman itu pasti akan selalu berubah.”
Zaman itu akan selalu bergerak dinamis. Untuk itu, manusia juga harus menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Tak perlu khawatir, tak selamanya perubahan itu buruk, kok.
2. Tentang Kebenaran
Bener kang asale saka Pangeran iku lamun ora darbe sipat angkara murka lan seneng gawe sangsaraning liyan.
Terjemahan:”Kebenaran suci yang bersumber dari ajaran Tuhan sudah sepatutnya tidak bersifat angkara dan merugikan sesama.”
Kebenaran yang berasal dari Tuhan itu bersifat baik dan tidak merugikan, tepat seperti apa yang tertulis dalam pitutur bahasa Jawa Kuno di atas. Nah, kalau ajaran agama yang kamu anut itu merugikan sesama, maka perlu dipertanyakan apakah benar itu berasal dari Tuhan?
3. Tidak Berubah
Diobong ora kobong, disiram ora teles.
Terjemahan:”Dibakar tidak terbakar, disiram tidak basah.”
Apakah kamu paham apa yang dimaksud oleh kutipan tersebut? Maksudnya adalah dalam hidup ini, kamu harus menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi segala hal. Jika ada hal yang buruk menimpamu, kamu tetap kuat dan tak gentar menghadapinya.
4. Mendapatkan Balasannya
Manungsa mung ngunduh wohing pakarti.
Terjemahan:”Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.”
Kamu tentunya familier dengan karma, kan? Apa yang kamu lakukan pasti akan berbalik kepadamu. Nah, konsep tersebut sejalan dengan pepatah Jawa Kuno di atas. Kalau kamu ingin hidupmu baik, maka berbuat baiklah.
5. Melakukan Semampunya
Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang Sukmo.
Terjemahan:”Aku hanya melakukan semampu yang kubisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.”
Entah itu dalam pekerjaan atau hal lainnya, lakukanlah dengan sebaik mungkin. Mengenai hasilnya nanti, serahkan saja pada Tuhan. Kalau kamu mengusahakan yang terbaik, yakinlah nanti pasti akan mendapatkan yang terbaik pula.
Baca juga: Butuh Motivasi? Baca Kata-Kata Pantang Menyerah Ini Supaya Bangkit Lagi, Yuk!
6. Ikhlas
Sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dhadi cubo.
Terjemahan:”Seberapa pun besarnya masalah, jika diterima dengan ikhlas maka hanya menjadi cobaan (yang ringan).
Selama masih hidup, manusia tentu saja akan selalu dihadapkan dengan permasalahan. Bukan karena Tuhan tidak sayang padamu, hanya saja Ia ingin kamu menjadi lebih baik dan kuat dari yang sebelumnya. Untuk itu, kamu harus menjalaninya dengan ikhlas supaya terasa lebih ringan.
7. Jangan Terlalu Cerewet
Yen amuwus ywa umres rame kemruwuk, brabah kabrabeyan, lir menco ngoceg ngecuwis, menek lali kalimput kehing wicara.
Terjemahan:”Jika bicara janganlah cerewet, orang tidak akan suka, seperti burung berkicau, melenceng maksud sebenarnya dikarenakan terlalu banyak bicara.”
Salah satu quotes bijak Jawa Kuno ini memang ada benarnya. Kalau kamu berbicara janganlah terlalu cerewet sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman.
8. Jadikan Sebuah Pelajaran
Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan.
Terjemahan:”Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.”
Maksud dari kutipan tersebut adalah kamu jangan terlalu bersedih dan menyalahkan diri sendiri ketika menghadapi masalah. Seperti pepatah yang telah kamu baca sebelumnya, masalah itu ada untuk membuatmu semakin kuat dalam menjalani hidup. Selain itu, jangan berkubang dalam kesedihan ketika kehilangan sesuatu. Suatu hari nanti, kamu pasti akan mendapatkan hal yang lebih baik.
9. Pribadi yang Unggul
Kang kalebu musthikang rat puniku, sujanma kang bisa, ngarah-arah wahyaning ngling, yektinira aneng ngulat kawistara. Pangeran Karanggayam
Terjemahan:”Yang termasuk pribadi unggul adalah, yang mampu bertutur kata benar dan terarah, sesungguhnya demikian itu tampak dari mimik wajahnya.”
Kamu mau menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik? Kalau begitu, jagalah tutur katamu. Terkadang, kepribadian yang baik juga bisa tercermin dari mimik wajahmu.
10. Tiga Pantangan
Apan ana sesiku telung prakara, nanging gedhe pribadi, pan iki lirira, ingkang telung prakara, aja anggunggung sireki, kalawan aja nacad kapati-pati, lawan aja memaoni barang karya.
Terjemahan:”Ada tiga jenis pantangan yang paling utama, ketiga hal tersebut adalah jangan menyombongkan diri, jangan mencela, dan jangan mengkritik pekerjaan orang lain.”
Dalam hidup ini ada hal-hal yang seharusnya tak usah kamu lakukan. Seperti yang tertulis dalam quote bijak Jawa Kuno ini, hal-hal tersebut di antaranya adalah menyombongkan diri sendiri, suka mencela, dan mengkritik pekerjaan orang lain.
Baca juga: Kata-Kata Bijak Hidup Sederhana yang Bisa Dijadikan Pegangan
11. Tidak Menanggung Malu
Kahanan donya ora langgeng, mula aja ngegungke kesugihan lan drajat ira. Awit samangsa ana wolak-waliking jaman ora ngisin-isini.
Terjemahan: “Keadaan di dunia selalu dinamis dan tidaklah abadi, oleh karena itu jangan pernah mengagung-agungkan kekayaan dan derajat. Sebab bila sewaktu-waktu terjadi perubahan keadaan, tidak menanggung malu.”
Lewat kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini, kamu diingatkan untuk selalu rendah hati. Roda kehidupan terus berputar, saat ini kamu mungkin sedang di atas, tapi suatu hari nanti pasti akan di bawah juga. Jadi, janganlah berlaku sombong.
12. Jangan Sombong
Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka.
Terjemahan: “Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.”
Kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini walaupun singkat, tapi maknanya dalam sekali, bukan? Pintar-pintarlah kamu membawa diri.
13. Sifat Keduniawian
Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman.
Terjemahan: “Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi.”
Bisa mencukupi kebutuhan duniawi itu memang penting, namun jangan jadikan itu tujuan utamamu. Kalau itu yang dilakukan, kamu tidak akan pernah merasa puas.
14. Baik Kepada Sesama
Kahanan kang ana iki ora suwe mesthi ngalami owah gingsir, mula aja lali marang sapadha-padhaning tumitah.
Terjemahan: “Kehidupan ini dinamis dan senantiasa mengalami perubahan, oleh karena itu jangan lupa berbuat mulia kepada sesama.”
Selagi kamu bisa berbuat baik, maka berbuat baiklah. Karena di masa depan nanti, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi. Bisa jadi, orang yang kamu tolong itulah yang akan menolongmu.
15. Perbedaan itu Wajar
Lamun seje murad maksudipun, rasakena ing ati, dipun nastiti, aja pijer umbak umuk, mundhak kawiyak, yen bodho. R. Ng. Ranggawarsita, Serat Wedharaga
Terjemahan: “Jika menjumpai perbedaan maksud, rasakan dalam hati, perhatikan benar, jangan congkak dan berkoar, bisa-bisa terbuka kebodohanmu.”
Berbeda pendapat dengan orang lain itu wajar. Namun, kamu juga jangan memaksakan kehendak. Seperti quote kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini, dipikirkan semuanya dahulu, jangan asal bicara dan merasa dirimu yang paling benar.
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Bijak Keren Tokoh Dunia tentang Kehidupan
16. Pelajaran Hidup
Akanthia awas emut, mituhun wewarah kang mikolehi, aja tinggal weweka ing kalbu, den taberi anggeguru, aja isin atatakon. R. Ng. Ranggawarsita, Serat Wedharaga
Terjemahan: “Peganglah sikap waspada, ikuti petunjuk dan nasihat, terus berguru, dan jangan malu bertanya.”
Dalam menjalani kehidupan, kamu harus senantiasa waspada. Walaupun sudah selesai menempuh pendidikan, kamu juga harus terus belajar. Bila ada yang tidak kamu ketahui, janganlah malu untuk bertanya.
17. Hidup Luhur
Kang sinebut ing gesang ambeg linuhung, kang wus tanpa sama, iya iku wong kang bangkit, amenaki manahe sasama-sama. Pangeran Karanggayam, Serat Nitisruti
Terjemahan: “Yang dimaksud dengan hidup yang luhur tanpa tandingan, yaitu orang yang mampu membahagiakan sesamanya.”
Mungkin memang benar apa yang tertulis dalam kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini. Kamu hidup bukan untuk dirimu sendiri, tetapi juga orang lain. Hidupmu akan lebih berarti jika bisa membantu sesama.
18. Mimik Wajah
Ulat iku nampani rasaning kalbu, wahyaning wacana, pareng lan netya kaeksi, kang waspada wruh pamoring pasang cipta. Pangeran Karanggayam, Serat Nitisruti
Terjemahan: “Mimik wajah itu menunjukkan ekspresi hati, keluarnya tutur kata bersamaan dengan sorot mata, yang waspada akan mampu menilik dalamnya pikiran.”
Kata-kata yang keluar dari mulut seseorang mungkin saja bisa berupa kebohongan. Tapi, kalau cerdik, kamu bisa melihat dari mimik wajahnya karena mimik wajah itu merupakan cerminan dari hati.
19. Perbuatan Baik
Sapa-sapa wong kang gawe becik, nora wurung mbenjang manggih arja, tekeng saturun-turune. Ki Ageng Sela, Serat Pepali
Terjemahan: “Siapa yang berbuat kebajikan, akhirnya akan menemui kesejahteraan, hingga ke anak cucu.”
Setujukah kamu dengan kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini? Jika suka menolong seseorang, maka jika mengalami kesulitan, kamu akan ditolong juga. Pertolongan itu bisa datang dari mana saja, termasuk orang yang pernah kamu tolong.
20. Berkahir Hina
Aja ngandelakem sira iku, suteng nata iya sapa kumawani, iku ambeke wong digang, ing wasana dadi asor. ISKS Pakubuwana IV, Serat Wulangreh
Terjemahan: “Janganlah sombong jika kamu keturunan raja bangsawan dan menganggap tak ada yang berani, itulah sifat adigang, bisa-bisa berakhir hina.”
Satu lagi kutipan yang mengingatkanmu untuk tidak berlaku sombong. Memiliki keturunan darah biru atau pangkat yang tinggi, bukan berarti kamu bisa seenaknya. Ingatlah, keadaanmu bisa dengan mudahnya dibalikkan oleh Sang Pencipta.
Baca juga: Kata-Kata Mutiara tentang Doa dan Harapan yang Menyentuh Hati
21. Muliakanlah Ibumu
Pangeran nitahake sira iku lantaran biyung ira, mula kudu ngurmat biyung ira.
Terjemahan: “Tuhan menciptakan engkau itu melalui ibumu, oleh karena itu hormatilah dan muliakanlah ibumu.”
Kata-kata bijak bahasa Jawa Kuno ini sejalan dengan peribahasa surga di bawah telapak kaki ibu. Kamu datang ke dunia ini melalui perjuangan hidup mati seorang ibu. Maka dari itu, kamu harus memuliakannya.
22. Jangan Ragu
Yen wedi aja wani-wani, yen wani aja wedi-wedi
Terjemahan: “Jika takut, jangan sok-sokan berani. Jika berani, maka jangan takut-takut.”
Kutipan yang satu ini begitu singkat, padat, dan jelas, kan? Kata-kata tersebut mengajarkanmu untuk memiliki prinsip dan tidak ragu-ragu saat melakukan sesuatu.
23. Dunia Ini Luas
Jagat ora mung sagodhong kelor, kareben nggremet waton slamet
Terjemahan: “Dunia ini tidak selebar daun kelor. Meskipun berjalan pelan, yang penting selamat.”
Maksudnya adalah ketika mengalami kegagalan, kamu jangan langsung putus asa karena dunia ini tidak kecil. Kamu masih bisa mengusahakannya di luar sana. Tidak apa-apa meskipun lambat, yang penting tujuanmu tercapai.
24. Sebuah Nasihat
Nadyan silih bapa biyung kaki nini, sadulur myang sanak, kalamun muruk tan becik, nora pantes yen den nuta.
Terjemahan: “Meskipun ia ayah ibu kakek nenek, saudara ataupun keluarga, jika memberi ajaran yang salah, tetap tidak pantas kau ikuti.”
Sebagai seseorang yang sudah dewasa, kamu tentu bisa memilah-milah mana yang benar. Tepat seperti kata-kata bijak bahasa Jawa di atas, meskipun itu orang terdekatmu, kalau mereka salah, ya, jangan diikuti. Malah, kamu sebaiknya mengingatkan mereka, dengan cara yang baik tentunya.
25. Tetap Berhati-Hati
Tungkul uripe, lan aja duwe kareman, marang pepas dunya, siyang dalu emut, yen urip manggih antaka.
Terjemahan: “Hiduplah dengan tekun dan hati-hati, jangan mengumbar kesenangan dunia, siang malam ingatlah, bahwa hidup berujung kematian.”
Sesekali menyenangkan diri sendiri itu penting, tapi jangan sampai kebablasan hingga hanya memikirkan hal-hal duniawi saja. Karena kamu tidak tahu sedekat apa dirimu dengan kematian, maka hiduplah dengan hati-hati.
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Mutiara Cinta Sedih yang Diambil dari Lagu Populer
Quotes Mutiara Bijak Bahasa Jawa Kuno sebagai Petunjuk Hidup
Demikianlah, beberapa kata-kata bijak yang diambil dari falsafah Jawa Kuno. Semoga setelah membacanya, membuatmu menjadi semakin termotivasi dan terinspirasi, ya!
Selain nasihat dari bahasa Jawa Kuno tentang kehidupan di atas, kamu juga bisa menyimak kutipan serupa yang nggak kalah keren di PosKata. Beberapa di antaranya adalah kutipan masa lalu, kata-kata tentang senja, dan contoh ucapan untuk berbagai situasi.