
Apakah tujuan sebenarnya dibentuknya VOC? Apakah benar semata-mata untuk berdagang atau ada motif lain yang tersembunyi? Kalau penasaran, temukan langsung jawabannya lewat artikel berikut!
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie merupakan kongsi dagang milik Belanda. Sesuai dengan namanya, tujuan dibentuknya VOC adalah untuk berdagang. Namun kemudian, mereka menjadi serakah dan ingin menguasai nusantara.
Persekutuan dagang tersebut tidak hanya memberlakukan monopoli perdagangan dengan ketat saja. Namun, mereka juga memeras rakyat hingga sengsara sehingga kehidupan menjadi semakin suram.
Selain mendapatkan jawaban tentang tujuan dibentuknya VOC, lewat artikel ini nanti kamu juga akan mendapatkan ulasan tentang hak-hak istimewa yang dimiliki serta berakhirnya kekuasaan mereka. Nah, daripada kebanyakan basa-basi, mending langsung cek saja selengkapnya di bawah ini!
Latar Belakang Sejarah Berdirinya VOC
Sumber: Wikimedia Commons
Sebelum membahas tentang tujuan dibentuknya VOC, tidak ada salahnya jika kamu membaca sekilas tentang latar belakang berdirinya organisasi tersebut. Sejarahnya dimulai dari kepulangan Cornelis de Houtman yang berhasil membawa rempah-rempah berkualitas baik dengan harga murah.
Setelah itu, perusahan-perusahaan dagang Belanda berlomba-lomba untuk mengirimkan kapal ke nusantara untuk mengeruk rempah-rempah. Salah satu armadanya yang dipimpin oleh Jacob Van Neck, berhasil mendarat di Maluku. Ia membeli banyak rempah-rempah dan dijual kembali dengan untuk 400%.
Hal tersebut kemudian semakin mendorong para pedagang Belanda untuk kembali lagi ke sini. Celakanya, kali ini bukan keuntungan yang didapatkan. Mereka merugi banyak karena pasokan menjadi surplus.
Harganya menjadi anjlok sehingga keuntungan yang didapatkan tidak banyak. Padahal, mereka harus menutup biaya yang digunakan selama berlayar.
Mengetahui hal tersebut, Parlemen Belanda kemudian memberikan sebuah gagasan agar perusahaan-perusahaan dagang itu membentuk perserikatan. Ide yang tercetus pada tahun 1598 itu baru kemudian terwujud empat tahun kemudian.
Setelah melalui diskusi yang panjang dan perencanaan yang detail, VOC resmi berdiri pada bulan Maret 1602. Pendiri VOC adalah Johan van Oldenbarnevelt dan Staten Generaal. Sementara itu, markasnya berada di Amsterdam.
Kongsi dagang itu merupakan gabungan dari enam perusahaan. Mereka memiliki 17 direktur yang kemudian dikenal dengan Heeren XVII.
Baca juga: Informasi tentang Prasasti Bersejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Perlu Kamu Ketahuim
Tujuan Belanda Mendirikan VOC
Adapun beberapa tujuan yang menjadi latar belakang dibentuknya VOC oleh pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:
1. Meminimalisir Persaingan Antar Pedagang Belanda
Salah satu tujuan dibentuknya VOC adalah untuk mengurangi persaingan tidak sehat antar pedagang. Seperti yang telah kamu baca di atas, para pedagang Belanda berbondong-bondong ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah.
Akibatnya, pasokan menjadi berlebihan dan membuat harga menjadi turun. Bukannya mendapatkan keuntungan, mereka malah akhirnya menjadi rugi.
Nah, dengan disatukannya perusahaan dagang tersebut dalam sebuah lembaga, maka persaingan yang tidak sehat akan menjadi berkurang. Karena tentunya, mereka akan membuat kesepakatan demi kemakmuran bersama. Dengan demikian, keuntungan yang didapatkan bisa menjadi lebih maksimal.
2. Menggalang Kekuatan supaya Lebih Unggul dari Pedagang Eropa Lain
Selain menghadapi persaingan dagang dari dalam negeri, Belanda juga harus bertarung dengan pedagang-pedagang dari bangsa lain seperti Spanyol dan Portugis. Hal tersebut memang terlihat tidak mudah mengingat bangsa-bangsa sudah terlebih dahulu terjun langsung mengambil rempah-rempah di nusantara.
Maka dari itu, didirikanlah VOC dengan tujuan untuk menyaingi kekuatan mereka. Dengan begitu pintu mereka untuk mendominasi pasar dagang di kawasan Asia menjadi semakin terbuka dengan lebar.
Contoh kongsi dagang yang menjadi lawan Belanda adalah East India Company (EIC) milik Inggris yang didirikan pada tahun 1604. Selain itu, ada juga Compaganie des Indies (CDI) milik Prancis yang berdiri pada tahun 1664 dan Spanish East Indies milik Spanyol yang sudah ada sejak tahun 1565.
Baca juga: Ulasan tentang Raden Patah, Sang Pendiri Kerajaan Demak yang Masih Keturunan Ningrat
3. Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah
Sumber: Wikimedia Commons
Tujuan utama dibentuknya VOC adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memonopoli perdagangan.
Belanda memberlakukan peraturan yang sangat ketat terkait hal tersebut. Para petani dilarang keras untuk menjual rempah-rempah kepada bangsa asing lainnya.
Semuanya harus dijual pada Belanda, tanpa terkecuali. Apabila ada yang ketahuan melanggar, petani tersebut akan mendapatkan hukuman yang sangat berat.
4. Memperkokoh Kedudukan Belanda di Mata Internasional
Pada zaman dahulu, antar bangsa-bangsa Eropa juga terjadi persaingan ketat mengenai siapa yang lebih unggul. Salah satu kriterianya adalah memiliki daerah jajahan atau koloni.
Dengan menghimpun kekuatan lewat VOC, Belanda bisa dengan mudah menguasai pasar dan nantinya mendapatkan daerah jajahan. Tidak hanya dianggap unggul, mereka juga mendapatkan tanah jajahan penghasil rempah-rempah. Belanda pun akan menjadi lebih disegani oleh bangsa lain.
Di sisi lain, mereka juga akan mendapatkan sumber daya manusia yang “gratis”. Dengan menguasi wilayah-wilayah di indonesia, otomatis banyak kerajaan yang tunduk di bawah VOC. Ketika kerajaan sudah tunduk, prajurit kerajaan juga bisa digunakan untuk kepentingan mereka.
Baca juga: Benda-Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit
5. Menambah Pasokan Dana Pemerintah Belanda
Yang terakhir, tujuan dibentuknya VOC adalah mendapatkan tambahan dana yang masuk ke kas pemerintahan Belanda. Dana tersebut tentu saja berasal dari keuntungan yang didapatkan dari menjual rempah-rempah.
Mengapa pemerintah Belanda membutuhkan dana yang sangat banyak? Hal tersebut berkaitan pembiayaan perang melawan Spanyol.
Untuk yang belum tahu, Belanda merupakan salah satu daerah kekuasan Spanyol pada awal abad ke-15. Kemudian sekitar tahun 1560-an, Belanda mengadakan revolusi untuk melepaskan diri.
Namun tentu saja, untuk merdeka tidaklah semudah itu. Pasalnya, Spanyol tetap ingin mempertahankan wilayah kekuasaannya.
Nah di nusantara atau yang dulu dikenal dengan Hindia Belanda ini. VOC juga dapat menguasai pelabuhan-pelabuhan dagang nusantara. Karena letaknya sangat strategis, hal ini tentu saja sangat mendukung kegiatan perdagangan rempah-rempah.
Mereka menjadi lebih mudah untuk melakukan ekspansi dagang. Jika kegiatan dagang semakin lancar, maka pundi-pundi uang yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Dana yang mengalir untuk pemerintah Belanda juga bertambah lancar.
Baca juga: Faktor yang Dinilai Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kediri
Hak-Hak yang Dimiliki VOC
Beberapa hari setelah didirikan, yaitu tanggal 20 Maret 1602, VOC mendapatkan hak istimewa dari pemerintah Belanda. Hak yang kemudian dikenal dengan nama oktroi ini merupakan keistimewaan supaya kongsi dagang tersebut bisa dengan mudah mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Isinya adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk Memonopoli Perdagangan
Sesuai dengan misinya untuk menjadi kongsi dagang yang paling unggul, pemerintah Belanda memberikan hak kepada VOC untuk memonopoli perdagangan. Selain itu, mereka boleh berlayar Daerah-daerah yang menjadi kekuasaan adalah yang terletak antara Tanjung Harapan dan Selat Magelhaens.
Sementara itu untuk di Hindia Belanda, VOC diharapkan bisa menguasai pasar rempah-rempah yang sebelumnya berada di tangan Portugis. Karena bagaimanapun, komoditas tersebut merupakan tambang emas untuk menaikkan perekonomian negara mereka.
2. Hak Kedaulatan
Karena bertindak selayaknya negara, VOC mengangkat Gubernur Jenderal untuk memimpin di daerah jajahan. Selain itu, mereka juga mendapatkan hak-hak sebagai berikut:
a. Membentuk Angkatan Perang
Salah satu hak oktroi yang diberikan oleh pemerintah Belanda adalah VOC dapat membentuk angkatan perangnya sendiri. Baik itu angkatan darat, udara, maupun laut. Hal tersebut berkaitan dengan mempertahankan wilayah jajahan dari gangguan bangsa asing.
Dengan memiliki angkatan perang sendiri, VOC memiliki kekuatan yang tetap. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi perang, mereka sudah siap sedia. Dengan begitu, wilayah mereka masih bisa dipertahankan.
Baca juga: Peninggalan Bersejarah yang Membuktikan Keberadaan Kerajaan Pajajaran
b. Mengadakan Perjanjian dengan Raja
Dalam rangka untuk menguasai wilayah Hindia Belanda, VOC mendapatkan hak oktroi untuk mengadakan perjanjian dengan para pemimpin wilayah atau raja. Jadi, mereka tidak harus meminta izin dari pemerintahan, tetapi bisa langsung membuat keputusan sendiri.
Ada banyak sekali perjanjian-perjanjian yang telah dibuat oleh VOC selama berkuasa di sini. Salah satunya adalah melakukan perjanjian dengan pemimpin Banten, yaitu Pangeran Wijayakrama pada tahun 1611.
Pihak Belanda membeli sebidang tanah dengan letak yang strategis untuk dijadikan markas. Nah, markas inilah cikal bakal Batavia yang nantinya menjadi pusat kejayaan dan kekuasaan VOC.
Selain itu, ada beberapa perjanjian yang dibuat oleh VOC. Misalnya adalah Perjanjian Bongaya, Giyanti, Cirebon, dan masih banyak lagi.
c. Mencetak Mata Uang Sendiri
Sumber: Wikimedia Commons
Mengapa pemerintah Belanda memberikan hak oktroi pada VOC untuk mengeluarkan mata uangnya sendiri? Hal ini tentu saja ada sangkut pautnya dengan kegiatan perdagangan yang dilakukan.Dengan memiliki mata uang sendiri, nantinya tidak akan menimbulkan perselisahan terhadap nilai tukar suatu barang.
Intinya, penerbitan uang tersebut akan membuatan transaksi perdagangan menjadi semaki lancar. Selain itu, uang ini juga bisa dijadikan sebagai patokan pembayaran pajak atau sewa tanah.
Baca juga: Ulasan Lengkap Mengenai Silsilah Raja-Raja Penguasa Kerajaan Banten
d. Dapat Memerintah Wilayah Jajahan dan Mendirikan Kastil
Untuk mencapai tujuan-tujuan dibentuknya VOC, kongsi dagang tersebut diberi hak untuk memerintah wilayah jajahan. Mereka berhak menyuruh rakyat untuk melakukan sesuatu demi kepentingan perserikatan.
Salah satu contohnya adalah untuk membangun gedung maupun jalan. Selain itu, VOC juga berhak menyuruh pribumi untuk bekerja di kebun mereka.
Tak hanya bebas memerintah, perserikatan dagang Belanda tersebut juga berhak untuk mendirikan kastil atau benteng. Terutama, di daerah-daerah yang strategis.
Salah satu alasannya adalah sebagai lumbung penyimpanan untuk mempermudah distribusi ke tempat-tempat lain. Namun selain itu, benteng tersebut juga berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dari serangan lawan. Keberadaan benteng ini juga berguna untuk mengintai kedatangan musuh.
e. Membuat Keputusan dalam Perang
Maksud dari hak oktroi yang satu ini adalah jika dalam kondisi yang genting, VOC boleh menentukan untuk berperang atau damai. Tidak hanya untuk merebut wilayah dari penjajah lain, tetapi juga dalam menghadapi penguasa daerah.
Salah satu contohnya adalah VOC mengadakan sebuah perjanjian dengan pihak lain. Jika puas dengan kesepakatannya tersebut, mereka tentu memilih untuk damai. Sebaliknya, mereka boleh menyatakan perang apabila merasa tidak puas.
f. Menentukan Nasib Pegawai
Sebagai sebuah kongsi perdagangan yang terdiri dari beberapa perusahaan, VOC tentu saja memiliki banyak pegawai. Nah, untuk memberhentikan pegawai yang dinilai tidak cakap, mereka tidak memerlukan persetujuan pemerintah. Selanjutnya, mereka juga berhak mengangkat orang untuk menempati posisi yang kosong.
Baca juga: Faktor-Faktor yang Diduga Menjadi Pemicu Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam
Runtuhnya Kejayaan VOC
Kejayaan VOC mulai merosot pada akhir abad ke-18. Salah satu penyebabnya adalah karena korupsi yang dilakukan oleh para petinggi. Mereka menggunakan uang bersama untuk kepentingan pribadi. Akibatnya keuntungan perusahaan pun menjadi berkurang.
Mengingat wilayah kekuasaan VOC yang sangat banyak, tentu mereka memiliki pegawai yang banyak pula. Nah, uang yang digunakan untuk menggaji pegawai ini bisa dibilang tidak sedikit. Hal ini menjadi semakin berat karena keuntungan yang terus merosot.
Tak hanya itu saja, pendapatan yang sudah tidak banyak itu masih digunakan untuk membiayai perang yang jumlahnya tidak sedikit. Hal ini terjadi karena tidak hanya satu daerah saja yang mengadakan perlawanan, tetapi banyak daerah.
Hingga kemudian pada tahun 1795, Pemerintah Belanda menunjuk panitia pembubaran kongsi dagang yang sudah membawa keuntungan apa-apa itu. Semua hak istimewa yang diberikan juga dicabut.
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi bubar. Kongsi dagang tersebut meninggalkan utang sebanyak 134,7 juta gulden yang kemudian diambil alih oleh pemerintah.
Baca juga: Peninggalan-Peninggalan Membuktikan Keberadaan Kerajaan Banjar
Sudah Menemukan Jawaban yang Kamu Cari tentang Tujuan Dibentuknya VOC?
Itulah tadi ulasan tentang tujuan dibentuknya VOC beserta hak-hak istimewa yang mereka peroleh. Semoga saja setelah membacanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanmu seputar kongsi dagang milik Belanda itu, ya!
Tak hanya informasi tentang masa penjajahan, di PosKata kamu juga bisa menemukan artikel menarik tentang kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di nusantara, lho. Contohnya seperti Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, Demak, dan masih banyak lagi. Yuk, jangan sampai dilewatkan!