Nama Para Raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Kutai

Raja-Raja yang Pernah Berkuasa di Kerajaan Kutai

Berikut ini adalah para raja yang pernah memimpin Kerajaan Kutai:

1. Kundungga

Yupa D.175
Sumber: Kebudayaan Kemdikbud

Yang menjadi pendiri dari Kerajaan Kutai adalah Kundungga. Karena tidak ada sumber yang mencatat secara pasti, para ahli berpendapat kalau ia mulai memerintah sekitar tahun 400 Masehi. Gelarnya adalah Maharaja Kundungga Anumerta Dewawarman.

Pada saat di bawah kepemimpinan Kundungga, Kutai masih belum memakai sistem kerajaan. Ya, bisa dibilang ia merupakan seorang kepala suku atau ketua adat yang memimpin wilayah cukup besar.

Para sejarawan juga menduga kalau Kundungga merupakan orang Indonesia asli. Hal itu bisa dilihat dari namanya yang belum terpengaruh oleh agama Hindu dan menggunakan penamaan bercorak India.

Dugaan tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, di daerah Sulawesi Selatan ditemukan sebuah nama yang sangat mirip, yaitu Kadungga. Konon sejak zaman dulu, orang-orang di Kalimantan memang memiliki hubungan dengan orang-orang di Sulawesi.

Terlebih lagi, seorang etnologi asal Prancis menyatakan kalau leluhur orang Sulawesi berasal dari pulau lain. Jika hal ini memang benar, maka bisa jadi kedua nama tersebut asalnya dari tempat yang sama.

Namun, diperkirakan agama Hindu dan kebudayaan India sudah mulai masuk pada masa kepemimpinannya. Prof Boechari berpendapat bahwa sang raja mulai tertarik untuk mempelajari agama itu dan mendatangkan pendeta langsung dari India.

Setelah itu, diadakanlah vrastyastoma, yaitu upacara untuk masuk kasta dalam agama Hindu. Kundungga masuk ke kasta kstaria karena ia adalah seorang pemimpin.

Baca juga: Nama Raja-Raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Sriwijaya

2. Aswawarman

Setelah Kundungga turun tahta, ia kemudian digantikan oleh anak lelakinya, yaitu Aswawarman. Di bawah kepemimpinan raja yang baru, Kutai kemudian resmi menjadi sebuah kerajaan.

Raja kedua ini sudah resmi memeluk agama Hindu dan mendapatkan julukan wangsakarta atau pendiri dinasti kerajaan. Hal itu berkaitan dengan namanya yang sudah menggunakan akhiran warman. Para ahli menduga kalau pemberian nama berakhiran warman yang banyak digunakan di India Selatan ini untuk menaikkan derajat atau status.

Kundungga ingin menyamakan status keturunannya agar setara dengan para kaum bangsawan di India. Maka dari itu, generasi setelah Awawarman kemudian menyandang nama berakhiran warman.

Seperti yang tertulis pada prasasti Yupa yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutai, Raja Aswawarman mendapatkan julukan Sang Ansuman atau Dewa Matahari. Konon pada zaman dahulu, rakyat di kerajaan tersebut sangat menjunjung tinggi Dewa Matahari yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Maka, itu bisa diartikan kalau rakyat sangat menghargai dan menjunjung tinggi sang raja.

Pada masa pemerintahannya, Raja Aswawarman mulai melakukan ekspansi atau perluasan wilayah. Sayangnya, tidak ada informasi  tentang berapa lama ia menduduki tahta kerajaan.

Menurut sebuah sumber, sang raja memiliki tiga orang anak. Hanya saja, yang paling dikenal adalah Mulawarman yang kemudian menggantikannya menjadi seorang raja.

Baca juga: Ulasan Lengkap Silsilah Raja-Raja yang Memerintah Kerajaan Majapahit

3. Mulawarman

Replika Yupa
Sumber: Wikimedia Commons

Silsilah raja dari Kerajaan Kutai berlanjut ke tangan Mulawarman. Pada masa kepemimpinannya, kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaan.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejayaannya. Salah satunya adalah karena lokasi kerajaannya yang strategis, yaitu berada di jalur perdagangan perdagangan India dan Cina.

Banyak pedagang asing yang singgah di sana. Kondisi ini tentu saja berkontribusi bagi roda perekonomian kerajaan. Terlebih lagi, sebagian rakyatnya kemudian menjalani profesi sebagai pedagang.

Selain itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai juga begitu luas, diperkirakan mencakup seluruh daerah di Kalimantan Timur. Hal ini membuat Mulawarman menjadi raja yang disegani. Ia juga sangat dicintai karena memiliki kepribadian baik dan selalu menyejahterakan rakyatnya.

Bukti lain dari kejayaan Kerajaan Kutai adalah banyaknya sedekah yang diberikan oleh sang raja. Seperti yang tertulis dalam Yupa, raja memberikan sedekah berupa emas, air, segunung minyak, lampu, dan sapi sejumlah 20.000 ekor.

Baca juga: Informasi tentang Prasasti Bersejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Perlu Kamu Ketahui

4. Dharma Setia Warman

Setelah kepemimpinan Raja Mulawarman, sebenarnya tumpu kekuasaan dilanjutkan oleh keturunannya. Sayangnya, tidak banyak informasi yang bisa didapatkan mengenai penerusnya ini.

Kemudian, diketahui kalau raja terakhir dari Kerajaan Kutai adalah Maharaja Dharma Setia Warman. Ia memerintah kerajaan tersebut sekitar tahun 1600 Masehi. Namun pada tahun 1630-an, kerajaan diserang oleh Kerajaan Kutai Kartanegara.

Untuk menghindari kebingungan, Kerajaan Kutai yang didirikan oleh Kundungga ini juga biasa disebut Kutai Matadipura atau Martapura. Kerajaan ini bercorak Hindu.

Sementara itu, Kerajaan Kutai Kartanegara adalah kerajaan tetangga yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti pada tahun 1300-an Masehi. Kerajaan ini bercorak Islam sehingga bisa disebut sebagai kesultanan.

Penyerangan Kartanegara terhadap Martadipura dipimpin oleh Raja Aji Pengeran Sinum. Karena kurang siap menghadapi pertempuran, Maharaja Dharma Setia tewas dan Martadipura pun dapat ditaklukkan.

Setelah peperangan itu, Kerajaan Kutai Kartanegara dan Martadipura digabung menjadi satu. Kerajaan ini pun berganti nama menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Baca juga: Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Sosok Pendiri Kerajaan Sriwijaya

Sudah Puas Menyimak Silsilah Raja dari Kerajaan Kutai Ini?

Itulah tadi ulasan seputar silsilah raja yang pernah menduduki Kerajaan Kutai. Bagaimana? Apakah sudah bisa memuaskan rasa ingin tahumu?

Kalau kamu belum puas dan masih ingin menyimak informasi lainnya mengenai kerajaan tersebut, mending cek saja artikel lainnya. Selain Kerajaan Kutai, kamu pun dapat menyimak ulasan mengenai Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di sini. Yuk, baca terus!