
Kemerdekaan adalah hal yang sangat diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia setelah mengalami penjajahan selama ratusan tahun oleh bangsa asing. Nah, kamu bisa menyimak bagaimana perjuangan rakyat untuk mendapatkannya lewat artikel sejarah kemerdekaan Indonesia berikut ini!
Para pejuang Indonesia memanfaatkan peristiwa kekalahan Jepang terhadap Sekutu dengan baik untuk mencatat sejarah dengan mengumandangkan kemerdekaan. Tepatnya, setelah pihak Sekutu menjatuhkan bom ke atas Hiroshima dan Nagasaki.
Proklamasi kemerdekaan bagi bangsa ini tentu merupakan momentum yang paling ditunggu. Bagaimana tidak? Selama ratusan tahun mengalami masa penjajahan, proklamasi menjadi penegasan bahwa kalau Indonesia sudah terbebas dari segala macam penjajahan.
Penasaran ingin mengetahui bagaimana perjuangan rakyat pada waktu itu? Kalau iya, tidak usah basa-basi lagi karena kamu bisa menyimak ulasan singkat mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia di bawah ini.
Informasi Sejarah Mengenai Konfrontasi Indonesia dan Malaysia
Perihal Indonesia dan Malaysia yang kerap bersitegang rupanya sudah terjadi sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Ulasan lengkap mengenai sejarah dan penyebab Konfrontasi Indonesia-Malaysia ...
Ulasan Lengkap tentang Masa Demokrasi Parlementer di Indonesia
Dalam menjalankan Orde Lama, ada tiga sistem pemerintahan yang dijalan oleh Seokarno. Nah, yang akan dibahas lebih mendalam lewat artikel ini adalah masa sistem pemerintahan yang menggunakan ...
Penyimpangan-Penyimpangan yang Terjadi pada Masa Orde Lama
Ada banyak sekali penyimpangan-penyimpangan pada masa Orde Lama. Terutama ketika menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin. Ulasan lebih lengkapnya dapat kamu simak di bawah ini, ya!
Sejarah Kronologi Pertempuran Laut Aru: Gugurnya Komodor Yos Sudarso
Pertempuran yang melibatkan Komodor Yos Sudarso ini terjadi di perairan Laut Aru. Bersama dengan pasukannya, ia sedang menjalani misi rahasia untuk memata-matai tentara Belanda. Namun ...
Ulasan Lengkap Peristiwa Pertempuran Ambarawa: Perang Besar antara TKR dan Pasukan Sekutu
Perlawanan rakyat melawan Sekutu yang dibonceng oleh Belanda juga terjadi di daerah Ambarawa. Ulasan lengkap mengenai Peristiwa Pertempuran Ambarawa dapat kamu simak berikut ini.
Sejarah Kronologi Terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang
Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Pada masa ini, rakyat bukan melawan Sekutu sama seperti perlawanan revolusi yang lain. Akan tetapi, ...
Latar Belakang dan Kronologi Terjadinya Pertempuran Medan Area
Pelawanan terhadap pasukan Sekutu tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatra. Salah satunya adalah di Medan. Ulasan lengkap mengenai Pertempuran Medan Area dapat ...
Latar Belakang Sejarah & Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api
Pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 menggerakkan rakyat di wilayah Indonesia yang lain untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan Sekutu. Salah satunya adalah Peristiwa ...
Kronologi Terjadinya Peristiwa Perang 10 November 1945 di Surabaya
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya merupakan pertempuran besar pertama melawan pasukan Belanda dan Inggris setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Meletusnya perang tersebut ...
Kronologi Terjadinya Perang Puputan Margarana di Bali
Perlawanan terhadap pasukan Belanda yang hendak mengacak-acak kedaulatan Indonesia terjadi di banyak wilayah. Salah satunya adalah Bali. Ulasan lengkap mengenai sejarah Perang Puputan ...
Peristiwa Westerling: Sejarah Kelam Bagi Masyarakat di Sulawesi Selatan Usai Proklmasi Kemerdekaan
Peristiwa Westerling di Makassar merupakan kejadian kelam yang masih menyisakan trauma bagi penduduk Sulawesi Selatan. Mengenai ulasan selengkapnya, kamu dapat menyimaknya berikut ini.
Sejarah Kronologi Terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah pembuktian kalau Republik Indonesia masih ada. Kalau ingin mengetahui kronologi selengkapnya, kamu bisa menyimaknya berikut ini.
Konferensi Meja Bundar: Belanda Akhirnya Menyerahkan Kedaulatan Indonesia
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai sejarah, isi, dan dampak KMB, kamu bisa menyimaknya ...
Sejarah Perjanjian Roem Royen: Perundingan Setelah Agresi Militer 2
Sebelum benar-benar berdaulat, Indonesia menempuh berbagai perundingan dengan Belanda. Salah satunya adalah Perjanjian Roem Royen yang terjadi setelah peristiwa Agresi Militer Belanda II.
Informasi Mengenai Latar Belakang dan Isi dari Perjanjian Linggarjati
Setelah kedatangannya kembali usai proklamasi kemerdekaan, Indonesia pun mengadakan perundingan dengan Belanda. Perundingan tersebut kemudian dikenal dengan nama Perjanjian Linggarjati. ...
Sejarah Kedatangan Sekutu dan Belanda ke Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun tak lama setelah itu, Belanda kembali datang dengan membonceng pasukan Sekutu. Mengenai kronologi sejarah ...
Informasi Menarik tentang Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konsitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang artinya kedudukannya paling tinggi jika dibandingkan dengan hukum-hukum yang lain. Kalau penasaran ...
Sejarah Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
BPUPKI resmi bubar setelah dianggap berhasil menjalankan tugasnya. Setelah itu, pemerintah Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang disingkat PPKI.
Sejarah dan Tujuan Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang membentuk sebuah lembaga untuk mempersiapakan kemerdekaan Indonesia. Namanya adalah Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan ...
Kronologi Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Penuh Perjuangan
Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, seperti apa kronologinya? Kalau ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa menyimak selengkapnya lewat artikel ...
Informasi Lengkap tentang Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
Kamu mungkin sudah mengetahui mengenai fakta bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Namun, apakah kamu pernah merasa penasaran mengenai bagaimana sejarah lahirnya Pancasila ...
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Sumber: Wikimedia Commons
Pada tahun 1944, kedudukan Jepang di Perang Pasifik semakin melemah. Untuk itu, mereka membutuhkan lebih banyak pasukan supaya dapat bertahan dalam menghadapi Sekutu.
Namun di lain sisi, rakyat banyak melakukan perlawanan terhadap bangsa asing itu. Padahal, mereka diharapkan untuk menjadi pasukan pembantu perang.
Untuk meredam perlawanan dan mendapatkan simpati rakyat kembali, Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Hal tersebut mereka lakukan juga karena para pejuang juga terus berusaha untuk menuntut kemerdekaan.
Sebagai balasannya, tentu saja rakyat harus membantu tentara Jepang berjuang di medan perang. Semula, Indonesia dijanjikan merdeka pada tanggal 7 September 1944.
Namun, janji itu baru dapat terpenuhi pada tanggal 1 Maret 1945. Untuk langkah awal, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI dengan beranggotakan 67 orang.
Mereka menunjuk K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketuanya. Sementara itu, wakilnya adalah Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio. Tugasnya adalah mempelajari dan menyelidiki berbagai aspek yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia.
Baca juga: Ulasan Tentang Sejarah Romusha: Kerja Paksa Rakyat Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang
Kelanjutan Masa Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Menurut beberapa sumber, sejarah persiapan kemerdekaan Indonesia kemudian berlanjut dengan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan tersebut resmi berdiri pada tanggal 7 Agustus 1945 setelah pemerintah Jepang membubarkan BPUPKI yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketuanya dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Jumlah anggotanya lebih sedikit, yaitu hanya 27 orang. PPKI bertugas untuk mempersiapkan pemindahan kekuasaan pemerintahan Jepang ke bangsa Indonesia.
Ketika badan ini terbentuk, rakyat sudah tidak sabar untuk segera meraih kemerdekaan. Bahkan, golongan muda mendesak agar golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa bekerja sama dengan Jepang.
Namun, kemerdekaan Indonesia tetap tergantung pada kinerja PPKI. Perwakilan pemerintahan, yaitu Jenderal Teruchi, mengatakan kalau Jepang akan memberikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945.
Selanjutnya, berita mengenai kekalahan Jepang terhadap Sekutu sudah tersiar pada tanggal 14 Agustus 1945. Golongan muda semakin menggebu-gebu supaya kemerdekaan segera diproklamasikan. Sayangnya, golongan tua tidak mau terburu-buru mengambil keputusan untuk mencegah pertumpahan darah.
Setelah memastikan kalau Jepang menyerah secara resmi, Soekarno-Hatta lalu memutuskan mengadakan pertemuan tanggal 16 Agustus 1945. Mereka mendiskusikan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan proklamasi.
Baca juga: Informasi Lengkap tentang Ken Arok, Sang Pendiri Kerajaan Singasari yang Punya Masa Lalu Kelam
Kumandang Proklamasi
Sumber: Wikimedia Commons
Banyak catatan sejarah yang menuliskan bahwa persiapan kemerdekaan Indonesia tidak berjalan mulus begitu saja. Seperti yang telah kamu baca di atas, golongan tua berencana mengadakan rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945.
Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak muncul pada waktu yang telah ditentukan. Rupanya, mereka diculik oleh golongan muda dengan alasan supaya tidak mendapatkan pengaruh dari Jepang. Kejadian ini kemudian dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok.
Sementara itu di tempat lain, Wikana mewakili golongan muda berunding dengan Achmad Soebardjo dari golongan tua. Dalam pertemuan tersebut, Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan golongan muda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Namun, ia tetap memberikan kepastian bahwa golongan tua menyetujui acara proklamasi akan dilakukan di Jakarta. Selanjutnya, mereka kemudian menjemput Soekarno-Hatta di Rengasdengklok.
Tak berapa lama usai kejadian, Soekarno-Hatta beserta beberapa orang lainnya menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ketika isi sudah disetujui, teks tersebut kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Seokarno membacakan teks proklamasi di rumahnya yang beralamat di Jalan Pegangsaan Timur 56. Semula, pembacaannya akan dilaksanakan di lapangan Ikada. Namun, urung terlaksana karena di sana ada banyak sekali pasukan Jepang.
Teks proklamasi dibacakan pada pukul 10.00. Setelah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Dengan demikian, Indonesia akhirnya resmi mendapatkan kemerdekaan.
Pengesahan UUD 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat untuk merumuskan dasar negara dan rancangan undang-undang dasar negara. Menurut beberapa sumber, RUUD sendiri sudah pernah dibahas oleh Panitia Sembilan sejak tanggal 22 Juni 1945.
Akan tetapi, pada rancangan pertama terdapat beberapa poin yang perlu direvisi. Yang pertama adalah mengenai pasal 6 ayat 1 mengenai calon Presiden dan Wakil Presiden yang bergama Islam.
Revisi selanjutnya masih berkaitan dengan hal tersebut, yaitu perubahan pasal 29 ayat 1. Bunyinya,”Ketuhanan dan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga persatuan dan tidak terkesan menjadikan agama Islam sebagai poros. Mengingat rakyat Indonesia tidak hanya memeluk satu agama saja.
Menurut catatan sejarah dari St. Sularno, rapat yang dilakukan setelah kemerdekaan Indonesia untuk membahas UUD ini berlangsung tidak lebih dari dua jam. Sesuai dengan kesepakatan bersama, panitia sidang mengesahkan rancangan dan pembukaan UUD Republik Indonesia. Selain itu, Pancasila juga turut disahkan sebagai dasar negara.
Dalam rapat tersebut jugalah yang mengesahkan Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakilnya. Keduanya diusulkan secara aklamasi oleh Otto Iskandar Dinata dan mendapatkan persetujuan peserta yang lainnya.
Baca juga: Informasi tentang Fujinkai: Organisasi Perempuan yang Dibentuk pada Masa Penjajahan Jepang
Peristiwa Sejarah yang Terjadi Setelah Kemerdekaan Indonesia
Sumber: Wikimedia Commons
Jangan dikira setelah mendapatkan kemerdekaan, rakyat Indonesia menjalani kehidupan dengan damai begitu saja. Hal tersebut dikarenakan masih banyak pihak-pihak luar yang masih menginginkan wilayah Indonesia dan berusaha merebut kembali.
Kedatangan Belanda bersama Sekutu
Salah satu peristiwa sejarah yang terjadi setelah Indonesia mencapai kemerdekaan adalah kedatangan kembali pasukan Belanda yang memboceng Sekutu. Mereka tiba di wilayah Indonesia tanggal 23 Agustus 1945 dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah lain untuk melucuti pasukan Jepang yang tersisa.
Pada tanggal 15 September 1945, Hubertus van Mook beserta beberapa pasukannya datang ke Jakarta. Maksud dari kedatangan mereka yaitu untuk menyampaikan pidato dari Ratu Wilhelmina.
Isinya adalah kerajaan tersebut akan membentuk persemakmuran dengan Indonesia. Pada waktu itu, mereka tetap bersikukuh bahwa nusantara secara de jure masih menjadi milik Kerajaan Belanda. Pernyataan tersebut tentu saja tidak digubris oleh rakyat karena walau bagaimanapun Indonesia sudah merdeka.
Kedatangan pasukan Belanda yang membonceng Sekutu itu membuat situasi di Indonesia, terutama di Batavia, menjadi kurang kondusif. Karena hal tersebut, Soekarno kemudian memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke Yogyakarta sekitar akhir tahun 1945.
Selanjutnya, pihak Indonesia dan Belanda pun mengadakan perundingan yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Linggarjati. Kesepakatan itu secara resmi ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947.
Namun kemudian, Belanda melakukan provokasi dan memberikan ultimatum kepada pemerintah Indonesia. Namun karea tidak digubris, akhirnya mereka melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.
Serangan dari Belanda tersebut baru dapat dihentikan ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut campur tangan. Terlebih lagi, tindakan mereka tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai negara. Karena desakan tersebut, akhirnya Belanda menghentikan serangan dan bersedia melakukan gencatan senjatan pada tanggal 15 Agustus 1947.
PBB lalu membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk membantu mendamaikan Indonesia dan Belanda. Hasilnya adalah penandatanganan Perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948.
Baca juga: Informasi tentang Sin Po: Surat Kabar yang Tak Takut Memberitakan Perjuangan Indonesia
Agresi Militer Belanda II
Masa pergolakan pascakemerdekaan Indonesia berlanjut dengan peristiwa sejarah Agresi Militer Belanda II. Hal tersebut karena Belanda masih menginginkan untuk menguasai Indonesia.
Bangsa asing itu kemudian menuduh Indonesia melanggar Perjanjian Renville. Pihak mereka mengatakan kalau Indonesia sengaja mengirimkan pasukan gerilya ke wilayah Belanda.
Pada tanggal 18 Desember 1948, meletuslah Agresi Militer Belanda II atau yang juga disebut Operasi Gagak. Keesokan harinya, Belanda mengerahkan pasukan untuk melakukan penyerangan ke ibu kota sementara RI, yaitu Yogyakarta. Mereka menjatuhkan bom dan tembakan-tembakan.
Tak hanya menghacurkan daerah tersebut, mereka juga menculik para pejabat Republik Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta dan para menterinya. Mereka kemudian diasingkan ke tempat terpisah.
Meskipun demikian, pertarungan tetap berlanjut. Panglima Sudirman mengambil alih pimpinan pasukan dengan menjalankan perang gerilya untuk mengusir Belanda.
Pada waktu itu, juga didirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara. Pusatnya berada di Bukittingi.
Nasib kedaulatan Indonesia mulai menemukan titik terang ketika masalah Agresi Militer Belanda II diangkat dalam rapat Dewan Keamanan PBB. Akhirnya pada tanggal 17 April 1949, diadakanlah Perjanjian Roem-Roijen. Inti dari perjanjian tersebut adalah agar Belanda segera menyerahkan kedaulatan Indonesia.
Indonesia baru mendapatkan kedaulatan secara penuh pada tanggl 27 Desember 1949. Keputusan tersebut didapatkan setelah adanya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Baca juga: Bukti Peninggalan-Peninggalan Sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo, Serambi Mekah di Indonesia Timur
Perang Mempertahankan Kemerdekaan dan Kedaulatan Indonesia
Sebelum Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan Indonesia, terjadi perlawanan di berbagai daerah. Rakyat tak gentar untuk melibas siapapun yang berani mengusik, termasuk bangsa asing itu. Ulasan singkat mengenai peristiwa sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia bisa kamu simak sebagai berikut:
1. Pertempuran Surabaya
Sumber: Wikimedia Commons
Menurut catatan sejarah, Pertempuran Surabaya merupakan perang pertama pasukan Indonesia melawan bangsa asing setelah memproklamasikan kemerdekaan. Pemicunya adalah terbunuhnya pemimpin tentara Inggris di Jawa Timur, yaitu Brigadir Jenderal Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945.
Kejadian tersebut membuat pihak Inggris marah. Mereka mengultimatum pasukan Indonesia agar menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan terhadap Sekutu. Akan tetapi, ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh rakyat.
Akibatnya, perang hebat meletus pada tanggal 10 November 1945. Yang menjadi pemimpin pasukan Indonesia dalam pertempuran Surabaya adalah Bung Tomo. Namun, beberapa tokoh berpengaruh yang lainnya juga ikut membantu mengerahkan massa.
Pertempuran Surabaya kurang lebih terjadi selama tiga minggu. Situasi pada waktu itu sangatlah kacau, bahkan bisa diibaratkan sebagai neraka. Kurang lebih 200.000 jiwa menjadi korban, sebagian lainnya harus mengungsi keluar kota.
Dari pihak Inggris, kurang lebih sebanyak 1.500 tentara tewas dalam perang tersebut. Sementara itu, kerugian material sudah tidak terhitung jumlahnya.
2. Pertempuran Bandung Lautan Api
Peristiwa sejarah lainnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah Peperangan Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Latar belakang perang ini adalah kedatangan Belanda yang membonceng Sekutu. Kehadiran bangsa asing tersebut membuat rakyat bergolak.
Selanjutnya, pihak Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia agar menyerahkan senjatanya. Akan tetapi, hal tersebut dijawab oleh pasukan perang RI dengan membakar beberapa markas Sekutu di daerah Bandung Utara.
Letnan Jenderal Montagu dari pihak Sekutu menyuruh supaya pasukan militer Indonesia segera meninggalkan Bandung. Karena tidak mau wilayahnya diambil alih oleh Sekutu, Kolonel A.H. Nasution kemudian memutuskan untuk membakar Bandung. Namun sebelumnya, rakyat sudah diungsikan terlebih dahulu.
Keputusan tersebut diambil oleh sang jenderal karena dianggap sebagai metode yang paling tepat. Hal tersebut dengan pertimbangan bahwa pasukan Indonesia tidak akan mampu melawan kekuatan Sekutu jika menggunakan adu kekuatan. Pada waktu itu, keadaan memang belumlah stabil.
Semula, pasukan Tentara Rakyat Indonesia akan melakukan pembakaran pada tanggal 24 Maret 1946 pada pukul 12 malam. Akan tetapi, karena terjadi ledakan besar di sebuah restoran pada pukul 8 malam, mereka akhirnya mempercepat rencana dan mulai membakar gedung-gedung lainnya. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan api.
Baca juga: Kronologi Sejarah Perang Diponegoro: Perlawanan Rakyat terhadap Belanda Terbesar di Pulau Jawa
3. Peperangan Puputan Margarana
Peperangan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja, tapi juga di Bali. Sesuai dengan namanya, pertempuran tersebut terjadi di Desa Marga, Kecamatan Margarana, Tabanan, Bali pada tanggal 20 November 1946.
Hal yang melatarbelakangi meletusnya perang tersebut adalah ambisi Belanda yang ingin mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). I Gusti Ngurah Rai selaku Pemimpin Divisi Sunda Kecil tentu saja menolak keinginan tersebut.
Pada tanggal 18 November 1946, laki-laki tersebut memimpin pasukannya untuk menyerang markas Belanda yang ada di Tabanan. Bangsa asing itu pun marah dan melakukan serangan balasan dengan mengepung Tabanan pada tanggal 2o November.
Semua pasukan Belanda dikerahkan untuk menembaki wilayah tersebut. Namun, mereka mendapatkan serangan balasan dari pasukan Ciung Wanara. Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh kedua belah pihak.
Sejauh ini, pasukan Indonesia bisa dikatakan lebih unggul karena mampu menangkis serangan lawan. Hingga kemudian, pesawat pengintai Belanda berhasil memburu dan membunuh I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya.
4. Pertempuran Palagan Ambarawa
Sumber: Wikimedia Commons
Selanjutnya, pertempuran juga terjadi di Jawa Tengah, tepatnya di sebuah daerah bernama Ambarawa. Permasalahan muncul ketika Sekutu datang ke wilayah tersebut pada tanggal 10 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Belanda yang menjadi tawanan Jepang.
Namun setelah bebas, para tawanan tersebut malah dipersenjatai. Mereka lalu membuat keributan dan kekacauan untuk melemahkan Tentara Keamanan Rakyat di Magelang. Beruntung, insiden itu dapat diredam.
Usai kejadian itu, rupanya pasukan Sekutu diam-diam bergerak ke Ambarawa dan menduduki beberapa desa di sana. Mengetahui hal tersebut, pasukan Indonesia mulai bergerak di bahwa komando Letnan Kolonel Isdiman. Sayangnya, sang pemimpin gugur dalam pertarungan tersebut.
Karena kejadian ini, Kolonel Soedirman langsung turun tangan sendiri untuk mengatur pasukannya. Ia mengatur siasat untuk mengepung dan mempersulit gerak lawan. Ia juga mendatangkan pasukan dari daerah sekitar seperti Salatiga, Yogyakarta, Semarang, dan Purwokerto.
Pada tanggal 23 November 1945, baku tembak antara kedua kubu semakin sengit. Pertarungan tersebut terjadi selama beberapa minggu. Akhirnya pada tanggal 15 Desember 1945, Indonesia berhasil memenangkan pertempuran.
Baca juga: Masa Kejayaan dan Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Islam Ternate
5. Serangan 1 Maret 1949
Peristiwa sejarah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang lainnya adalah Serangan 1 Maret yang terjadi secara singkat pada tahun 1949. Penyebabnya adalah propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa TNI tidak ada.
Karena hal tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono IX kemudian menulis surat untuk Jenderal Soedirman supaya melakukan penyerangan. Akhirnya, TNI saling berkoordinasi dan menjalankan Operasi Gerilya Rakyat Semesta. Jadi di sini, yang terlibat tidak hanya pasukan TNI saja, tetapi juga laskar-laskar dan rakyat juga turut dilibatkan.
Pada tanggal 1 Maret 1949 pukul 18.00, pasukan Indonesia mulai melancarkan aksinya untuk menyerang pasukan Belanda yang berada di Yogyakarta. Mereka tak hanya menumpas tetapi juga mengambil senjata-senjata Belanda.
Menurut beberapa sumber, peperangan hebat tersebut hanya terjadi selama enam jam saja. Meskipun singkat, pasukan Indonesia dapat dengan mudah memukul mundur pasukan lawan.
Kemenangan tentara Indonesia ini bukan hanya menjadi bukti kalau TNI masih ada dan tetap kuat seperti sebelumnya. Ini juga membuat perjuangan Indonesia lebih dilihat pada saat rapat di Dewan Keamanan PBB. Selain itu, keberhasilan ini menjadi tamparan yang keras bagi Belanda karena propagandanya yang gagal.
Baca juga: HEIHO: Organisasi Pembantu Tentara Jepang yang Turut Diterjunkan ke Perang Asia Pasifik
Gambaran Lengkap tentang Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Demikianlah gambaran mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia, tidak singkat memang, semoga saja kamu tidak bosan membacanya. Karena dari artikel di atas, kamu bisa melihat bagaimana perjuangan para pendahulu yang tidak mudah untuk mendapatkan dan mempertahankan kemerdekaan.
Tidak hanya masa kemerdekaan saja, di PosKata kamu juga dapat menyimak informasi mengenai perjuangan-perjuangan rakyat pada masa penjajahan. Baik itu, ketika masa pendudukan Portugis, Inggris, Belanda, maupun Jepang.
Oh iya, kalau misalnya penasaran ingin membaca mengenai sejarah-sejarah kerajaan yang pernah ada di Indonesia, kamu juga bisa menemukannya di sini, lho. Beberapa contohnya adalah sejarah Kerajaan Singasari, Sriwijaya, Aceh Darussalam, dan masih banyak lagi. Langsung saja dicek, ya!