
Apakah sedang mencari ulasan mengenai sejarah Jong Celebes? Kalau iya, pas banget, nih. Kamu bisa mendapatkan ulasannya berikut ini.
Pergerakan nasional Indonesia dapat terjadi karena lahirnya organisasi-organisasi pemuda. Salah satunya adalah Jong Celebes yang ulasan sejarah lengkapnya dapat kamu simak di sini.
Jong Celebes merupakan organisasi pemuda Sulawesi yang turut mendukung terselenggaranya Kongres Pemuda I & II. Beberapa anggotanya juga terlibat aktif menjadi panita rapat akbar tersebut.
Sepertinya kamu sudah tidak sabar untuk membaca sejarah Jong Celebes ini, ya? Daripada makin penasaran, langsung saja lanjutkan membacanya!
Latar Belakang Sejarah Lahirnya Jong Celebes
Sumber: Wikimedia Commons
Lahirnya organisasi-organisasi penggerak pergerakan bermula dari Belanda yang menerapkan Politik Etis sekitar tahun 1901. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk “membalas budi” pada Indonesia atas perbuatan mereka yang sudah menyengsarakan rakyat.
Isi dari kebijakan itu ada tiga, yakni irigasi, emigrasi, dan edukasi. Nah, kebijakan mengenai edukasi atau pendidikan inilah yang kemudian melahirkan kaum intelek yang menggagas berdirinya organisasi pemuda.
Salah satunya adalah Budi Utomo yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi tersebut didirikan oleh sembilan mahasiswa STOVIA atau pendidikan dokter pribumi. Mereka adalah Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soelaiman, M. Soewarno, RM Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Angka Prodjosudirdjo, dan Moehammad Saleh.
Organisasi tersebut memiliki perkembangan yang cukup pesat. Bahkan hanya dalam kurun waktu dua bulan saja, anggotanya sudah lebih dari 600 orang. Tokoh-tokoh nasional lain yang juga bergabung dalam organisasi ini adalah Soewardi Soejaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Pangeran Noto Dirodjo.
Baca juga: Kronologi Perlawanan Rakyat Indramayu pada Zaman Penjajahan Jepang
Sejarah Berdirinya Jong Celebes
Berdirinya Budi Utomo kemudian menggugah para pemuda yang lain untuk mendirikan organisasi. Pada tahun 1915, Dr. Satiman Wirjosandjojo mendirikan sebuah organisasi bernama Tri Koro Dharmo atau yang nantinya dikenal dengan nama Jong Java.
Alasan dibalik pendirian organisasi ini adalah karena Budi Utomo terlalu eksklusif, anggotanya berasal dari STOVIA. Dr. Satiman ingin merangkul semua pemuda dan pelajar dari berbagai daerah di Jawa, maka dari itu tercetuslah ide untuk mendirikan Tri Koro Dharmo.
Setelah Jong Java berdiri, para pemuda di daerah-daerah lain lalu membentuk organisasi serupa. Salah satunya adalah Jong Celebes. Nah kalau Jong Java beranggotakan pelajar dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Sementara itu, Jong Celebes anggotanya berasal dari para pemuda dan pelajar wilayah Sulawesi.
Tujuan dari pendirian Jong Celebes adalah untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan antar pemuda Sulawesi. Sayangnya, tak banyak sumber sejarah yang mengulas lebih detail mengenai organisasi yang satu ini. Hanya saja, para anggotanya terlibat aktif dalam mendukung Kongres Pemuda I dan II yang berlangsung di Batavia.
Baca juga: Latar Belakang Sejarah & Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api
Tokoh-Tokoh Jong Celebes
Kamu penasaran, nggak, kira-kira siapa saja tokoh terkenal yang pernah bergabung menjadi anggota Jong Celebes? Ulasan dapat kamu simak berikut ini:
1. Arnold Monotutu
Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu lahir pada tanggal 4 Desember 1896. Sang ayah bernama Karel Charles Wilson dan ibunya adalah Agustina van der Slot.
Ia berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya dulu bekerja sebagai pegawai negeri Hindia Belanda. Maka dari itu, dirinya dapat mengenyam pendidikan formal.
Semasa kecil, Arnold tinggal berpindah-pindah mengikuti tugas ayahnya. Pada tahun 1913 saat menempuh pendidikan di HBS Batavia, ia bertemu dengan Achmad Soebardjo dan AA Maramis.
Karier organisasinya bermula ketika dirinya melanjutkan sekolah hukum di Belanda pada tahun 1920-an. Di sana, ia bertemu dengan mahasiswa dari Hindia Belanda dan bergabung ke organisasi pelajar.
Pada tahun 1927, anak sulung dalam keluarganya ini kembali ke Indonesia dan bergabung menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI). Sementara itu, profesinya saat itu adalah bekerja di perusahaan minyak Jepang. Namun tak lama kemudian, ia malah memutuskan untuk bekerja di perguruan rakyat.
Pada tahun 1930, pria tersebut kembali ke daerah asalnya dan menjadi direktur koperasi kopra. Ketika pendudukan Jepang, Mononutu sempat dicari oleh tentara Jepang karena terlibat gerakan nasionalisme. Bahkan, ia harus bersembunyi ke Ternate dan menjadi buronan.
Setelah Indonesia merdeka, laki-laki ini memiliki andil yang besar dalam upaya penyatuan Negara Indonesia Timur dan Republik Indonesia. Setelah itu, dirinya menduduki jabatan penting di pemerintahan.
Arnold Monotutu menjadi Menteri Penerangan selama beberapa periode. Di antaranya adalah Kabinet RIS tahun 1949–1950, Kabinet Sukiman-Suwirjo tahun 1951–1952, dan Kabinet Wilopo tahun 1950–1953.
Selain itu, dirinya juga pernah ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk RRC pada tahun 1953 sampai 1955. Untuk menghormati jasanya, oleh pemerintah ia mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra Utama pada tahun 1961. Lalu pada tanggal 10 November 2020, Presiden Joko Widodo menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional.
Baca juga: Ulasan Tentang Sejarah Romusha: Kerja Paksa Rakyat Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang
2. RCL Senduk
Tokoh Jong Celebes selanjutnya adalah Rumondo Cornelis Letrand Senduk atau yang dikenal dengan RCL Senduk. Ia lahir pada tahun 1904 di Minahasa. Ayahnya adalah seorang guru, maka tak heran ia mendapatkan pendidikan yang bagus.
Setelah tamat SMA, laki-laki yang dikenal pandai ini lalu melanjutkan pendidikannya di STOVIA. Dari sinilah, ia aktif mengikuti organisasi dan bergabung dalam pergerakan nasional.
Pada tahun 1928, RCL Senduk yang merupakan anggota Jong Celebes menjadi salah satu panitia pada Kongres Pemuda II. Sayang karena keterlibatannya ini, setelah lulus kuliah ia dilarang bekerja di rumah sakit. Pada waktu itu, kebanyakan rumah sakit dikuasai oleh Belanda.
Lalu pada tahun 1935, ia bersama dengan Bahder Djohan menggagas berdirinya Palang Merah Indonesia. Rencana tersebut mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan terpelajar. Sayangnya, hal itu mendapatkan penolakan dari yang berwenang.
Sewaktu zaman penjajahan Belanda, ia kembali memperjuangkan pembentuka PMI. Namun, usahanya itu terganjal oleh pemerintah Jepang.
Barulah setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno secara resmi mengeluarkan surat perintah untuk membentuk badan Palang Merah Nasional. Secara resmi, PMI berdiri pada tanggal 17 September 1945.
Baca juga: Ulasan Lengkap Peristiwa Pertempuran Ambarawa: Perang Besar antara TKR dan Pasukan Sekutu
3. Augustine Magdalena Waworuntu
Tokoh Jong Celebes terakhir yang informasinya dapat kamu simak pada artikel ini adalah Augustine Magdalena Waworuntu. Ia lahir pada tanggal 4 Juni 1899 di Manado. Ayahnya bernama Albertus Lasut Waworuntu adalah seorang anggota Volksraad.
Sama seperti tokoh sebelumnya, wanita ini dapat menempuh pendidikan formal karena berasal dari keluarga terpandang. Ia menempuh pendidikan awal di Manado. Baru kemudian saat berusia 14 tahun, ia pindah ke Batavia.
Sejak kecil, Augustine memang menyukai pelajaran bahasa. Ia adalah perempuan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat untuk mengajar bahasa Prancis.
Selama tinggal di Batavia, ia aktif mengikuti kegiatan organisasi. Dirinya juga berpartisipasi dalam Kongres Pemuda II dan mendukung Sumpah Pemuda.
Sewaktu Indonesia dijajah oleh Jepang, Waworuntu bekerja sebagai anggota Komisi Bahasa bersama dengan Sutan Takdir Alisjahbana. Setelah merdeka, ia memutuskan untuk menjadi pengajar bahasa Prancis dan Jerman di sekolah menengah.
Tokoh wanita nasional ini terjun ke dunia politik pada tahun 1949. Ia terpilih menjadi pejabat Walikota Manado dan menjalani pelantikan pada tahun 1950.
Selanjutnya, karena ada kekisruhan antara Kementrian dalam Negeri dan DPRD Minahasa, jabatannya sebagai walikota dicabut. Surat pemecatannya secara resmi turun pada tanggal 2 Juni 1951. Diketahui, ia meninggal pada tahun 1986.
Baca juga: Sejarah Kronologi Pertempuran Laut Aru: Gugurnya Komodor Yos Sudarso
Sudah Puas Menyimak Ulasan Sejarah Jong Celebes Ini?
Itulah tadi ulasan tentang sejarah, tujuan, dan tokoh-tokoh dari organisasi Jong Celebes. Bagaimana? Apakah setelah membaca ulasan di atas dapat menjawab rasa penasaranmu? Semoga saja iya.
Di PosKata ini, kamu tidak hanya dapat menyimak informasi mengenai masa penjajahan saja. Kalau misalnya mencari peristiwa sejarah setelah kemerdekaan juga ada, kok. Bahkan, ulasan menarik tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia pun tersedia. Jadi, cek artikel yang lainnya juga, ya!