
Apakah kamu sedang mencari faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Pajajaran? Jika iya, kamu tidak perlu bingung mencarinya ke mana-mana lagi karena bisa membacanya lewat artikel di bawah ini.
Dilihat dari catatan sejarah, Pajajaran adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu yang besar di Jawa Barat. Kerajaan tersebut mampu mempertahankan eksistensinya selama beberapa abad. Namun kira-kira, apa yang menjadi faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Pajajaran yang besar ini?
Konon, salah satu pemicunya adalah karena masuknya pengaruh agama Islam di nusantara. Apakah memang benar demikian?
Nah kalau penasaran, kamu bisa mendapatkan jawabannya di bawah ini. Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja dibaca, yuk!
Masa-Masa Kejayaan Kerajaan Pajajaran
Sumber: Perpusnas RI
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal yang menyebabkan kerajaan mengalami keruntuhan, tidak ada salahnya jika membicarakan tentang kejayaannya terlebih dahulu. Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, kerajaan ini merupakan gabungan dari Kerajaan Sunda dan Galuh yang sebelumnya sudah berkuasa.
Untuk membuatnya menjadi lebih besar, sepertinya bukanlah masalah besar. Hal tersebut terbukti dari Sri Baduga Maharaja yang berhasil membawa Kerajaan Pajajaran menuju puncak kejayaan pada masa pemerintahannya. Diketahui, ia merupakan raja pertama dari kerajaan tersebut.
Sang raja dikenal sebagai seorang yang adil dan bijaksana. Ia juga memegang teguh ajaran tentang kesetaraan dalam kehidupan sosial. Maka dari itu, tidak mengherankan jika kehidupan rakyatnya begitu makmur dan damai.
Pada masa pemerintahannya, raja yang juga terkenal dengan nama Prabu Siliwangi ini membangun infrastruktur yang tentunya berguna untuk memajukan kerajaan tersebut. Contohnya adalah membangun jalan dari Pakuan ke Wanagiri dan membuat sebuah telaga besar yang kemudian diberi nama Maharena Wijaya. Selain itu, ia juga mendirikan asrama prajurit, kaputren, dan tempat pagelaran.
Sri Baduga Maharaja juga diketahui begitu memperhatikan bidang keagaman. Wilayah yang dihuni oleh para pendeta dibebaskan dari pajak supaya mereka lebih bersemangat dalam membina warga untuk beribadah.
Tidak berhenti di situ saja, sang raja juga memperkuat angkatan perang dan membangun benteng pertahanan. Menurut beberapa sumber, kerajaan tersebut dulunya memiliki empat puluh pasukan gajah dan lebih dari seratus ribu prajurit.
Baca juga: Ulasan tentang Raden Patah, Sang Pendiri Kerajaan Demak yang Masih Keturunan Ningrat
Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Pajajaran
Sumber: Wikimedia Commons
Berikut ini adalah hal yang menyebabkan Kerajaan Pajajaran mengalami keruntuhan:
1. Adanya Serangan Kerajaan Banten
Salah satu hal yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Pajajaran adalah serangan dari Banten. Dulunya, Banten merupakan salah satu daerah taklukkan kerajaan tersebut. Ketika kekuatan Pajajaran melemah, Banten kemudian diserang oleh Kerajaan Demak yang mengutus Sunan Gunung Jati dan Hasanuddin.
Banten yang kewalahan kemudian meminta bantuan ke Portugis. Jawaban tidak kunjung didapatkan dan pemimpin Banten sudah terlanjur meninggal. Mengetahui hal tersebut, Sunan Gunung Jati lalu menyuruh pasukannya untuk merebut pelabuhan dagang milik Banten dan berhasil.
Sekitar tahun 1526, Hasanuddin kemudian mengambil alih kepemimpinan Banten. Ia cukup lama memerintah, yaitu sampai pada tahun 1570 sebelum akhirnya meninggal dunia. Setelah itu, ia digantikan oleh putranya yang bernama Maulana Yusuf.
Maulana Yusuf dikenal sebagai pemimpin yang gigih dan tangguh. Ia juga giat untuk menyebarkan agama Islam dengan menaklukkan wilayah lain, termasuk Pajajaran.
Selain karena ingin menyebarkan agama, faktor lain yang menyebabkan Banten menyerang Pajajaran adalah karena merasa terancam untuk menyalurkan hasil dagang di pelabuhan. Sang pemimpin juga takut kalau nanti kerajaan itu kembali merebut daerah kekuasaannya.
Maka dari itu dengan dibantu oleh seorang penjaga yang berkhianat, Maulana Yusuf dapat menyerang dan meruntuhkan pertahanan Kerajaan Pajajaran pada tahun 1579. Sebagai tradisi penaklukkan, pemimpin Banten kemudian membawa pulang Palangka Sriman Sriwacana atau singgasana raja milik Pajajaran. Hal itu dilakukan supaya tidak ada lagi raja yang dapat dinobatkan.
Baca juga: Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari
2. Pengaruh Perkembangan Agama Islam
Selain itu, faktor lainnya yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Pajajaran adalah karena perkembangan agama Islam yang begitu pesat. Dari saat kerajaan tersebut masih belum disatukan, para penguasa masing-masing kerajaan berusaha mati-matian melakukan segala hal supaya pengaruh agama Hindu-Buddha tetap kuat.
Bahkan, ada seorang pangeran dari Galuh yang memutuskan untuk memeluk agama Islam dan kemudian ia diasingkan selamanya oleh keluarga kerajaan. Meskipun begitu, agama tersebut tetap berkembang semakin cepat dan sedikit demi sedikit mengikis pengaruh agama Hindu-Buddha.
Sebagai salah satu usaha untuk menekan pengaruh tersebut, Kerajaan Sunda yang sudah bergabung dengan Galuh kemudian memindahkan ibu kota. Yang semula berada di Kawali, kemudian berpindah ke Pakuan. Alasannya adalah ibukota yang terdahulu letaknya begitu dekat dengan Kerajaan Cirebon yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di bagian Sunda timur.
Setelah pemindahan itu, Sri Baginda membangun bentang pertahanan yang juga dapat menekan pengaruh agama Islam. Sebenarnya, di wilayah Pakuan Pajajaran tidak benar-benar bebas dari Islam karena ada penduduknya sudah ada yang memeluk agama tersebut, terutama di daerah Cimanuk. Meski sebenarnya merasa tidak nyaman, sang raja tidak mengusik mereka dan lebih memilih untuk menguatkan pengaruh agama Hindu-Buddha di pusat kerajaan.
Salah satu caranya adalah dengan menerbitkan sebuah kitab yang berjudul Sanghyang Sisakandang Karesian. Isinya adalah tentang penfasiran ajaran Hindu-Buddha yang sudah dilakukan secara turun temurun.
Namun pada akhirnya, Kerajaan Pajajaran malah jatuh ke tangan Banten yang bercorak Islam. Raja dan keluarganya memang dapat melarikan diri. Namun para bangsawan yang masih tinggal kemudian memutuskan untuk masuk Islam.
Baca juga: Prasasti-Prasasti Peninggalan yang Menjadi Bukti Eksistensi Kerajaan Mataram Kuno
Fakta Mengenai Penyebab Runtuhnya Kerajaan Pajajaran
Itulah tadi sedikit ulasan tentang kejayaan dan juga faktor-faktor yang dapat menyebabkan runtuhnya Kerajaan Pajajaran. Bagaimana? Apakah kamu sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu? Semoga saja iya.
Apabila masih menginginkan untuk membaca informasi yang lebih dalam seputar kerajaan tersebut, kamu bisa membaca artikel yang lainnya. Selain itu, ada juga ulasan tentang kerajaan-kerajaan lain di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Tarumanegara, Kediri, dan sebagainya. Yuk, baca terus PosKata!