Apakah kamu sedang mencari informasi mengenai penyebab runtuhnya Kerajaan Banten yang didirikan oleh Sultan Hasanuddin ini? Jika iya, pas banget karena kamu bisa kamu bisa mendapatkan jawabannya lewat artikel berikut.
Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaaan bercorak Islam yang terletak di Pulau Jawa bagian barat. Lantas, apakah yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Banten yang cukup besar ini?
Menurut beberapa sumber, faktor yang menyebabkan kerajaan tersebut akhirnya kehilangan kejayaan adalah karena adu domba yang dilakukan oleh Belanda. Namun, apakah faktanya memang seperti itu?
Penasaran, kan? Daripada kebanyakan basa-basi, lebih baik kamu langsung cek saja penyebabnya di bawah ini.
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Sebelum kamu menemukan jawaban tentang faktor sebenarnya yang menjadi penyebab runtuhnya, tidak ada salahnya untuk menyimak era kejayaan Kerajaan Banten terlebih dahulu. Hitung-hitung untuk menambah pengetahuan.
Seperti yang mungkin telah kamu ketahui, Kerajaan Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552. Di era pemerintahannya, kerajaan dapat berkembang dengan dengan baik.
Terlebih lagi, kemajuan itu didapatkan setelah ia memindahkan ibu kota kerajaan ke Surosowan yang dekat dengan pantai. Pantai tersebut merupakan salah satu jalur perdagangan internasional yang ramai.
Sepeninggal Sultan Maulana Hasanuddin, Kerajaan Banten dipimpin oleh anak lelakinya, yaitu Sultan Maulana Yusuf. Di masa pemerintahannya, ia mampu menaklukkan Kerajaan Pajajaran.
Setelah itu, situasi kerajaan mulai memburuk ketika ditinggalkan oleh Sultan Maulana Yusuf. Penyebabnya apalagi kalau bukan karena perebutan tahta.
Lalu pada tahun 1651, muncullah Sultan Ageng Tirtayasa yang membawa Kerajaan Banten kembali pada masa kejayaan. Pada era pemerintahannya, ia berhasil memperluas wilayah hingga Bengkulu dan Lampung.
Bahkan, sang raja berhasil memonopoli perdagangan lada di tempat tersebut. Masih seputar perekonomian, sang raja juga menaruh perhatiannya di bidang pertanian dengan membuka banyak area persawahan dengan sistem irigasi yang baik.
Agama Islam juga berkembang dengan pesat pada masa ini. Banyak orang datang ke Banten untuk memperdalam ilmu agama. Selain itu, sang sultan juga mengirim beberapa mubaligh ke daerah lain untuk mengajar.
Baca juga: Silsilah Lengkap Raja-Raja yang Pernah Menjadi Pemimpin Kerajaan Singasari
Hal yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Banten
Tadi kamu sudah membaca ulasan tentang kejayaan kerajaan yang terletak di Jawa Barat ini, kan? Nah, selanjutnya inilah yang kamu tunggu-tunggu, yakni informasi tentang faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Banten.
Bibit kemunduran dari kerajaan tersebut adalah karena perseteruan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan anaknya lelakinya. Namanya adalah Abu Nashar Abdul Qahar yang nantinya dikenal sebagai Sultan Haji.
Perseteruan antara dua orang yang memiliki hubungan darah tersebut terjadi karena politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai seorang pemimpin yang pantang menyerah untuk mengusir Belanda dari wilayahnya. Sebaliknya, sang anak bisa dibilang lebih pro ke Belanda.
Mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya, Raja Kerajaan Banten ke-5 itu sangat marah dan mencabut jabatannya. Keputusan tersebut tentu saja membuat sang anak tidak terima sehingga meminta bantuan Belanda untuk mengambil alih tahta kerajaan.
Sultan Ageng Tirtayasa kemudian menyusun rencana untuk menghadapi kemungkinan serangan dari anak beserta sekutunya itu. Ia pun menghimpun pasukan dari berbagai daerah seperti Lampung, Bengkulu, dan Pontang.
Baca juga: Hal-Hal yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Pajajaran
Hasil Akhirnya
Kemudian pada tahun 1682, terjadilah perang antara ayah dan anak tersebut. Namun sayang sekali, seberapa pun besar pasukan yang disiapkan oleh Sultan Ageng Tirtayasa, ternyata tidak dapat mengalahkan tentara Belanda.
Perseteruan tersebut kemudian dimenangkan oleh pihak Sultan Haji. Dengan bantuan Belanda, ia berhasil membuat sang ayah beserta pendukung setianya untuk mundur dan bersembunyi ke pedalaman.
Namun pada akhirnya, Sultan Ageng beserta pengikutnya ditangkap dan dipenjara. Hal tersebut tak lain dan tak bukan juga karena jebakan yang dilakukan oleh Sultan Haji.
Tak lama kemudian, Sultan Haji resmi menjadi pemimpin Kerajaan Banten. Karena bantuan dari Belanda yang didapat tidaklah gratis, ia tentu saja harus memenuhi semua perjanjian yang sudah dibuat.
Salah satunya adalah dengan menyerahkan kekuasaan daerah Lampung kepada mereka. Karena Lampung merupakan salah satu wilayah penghasil lada yang besar, akhirnya Belanda dapat memonopoli perdagangan komoditi tersebut.
Selain itu, segala urusan yang menyangkut kerajaan kini harus mendapatkan izin dari Belanda. Termasuk pula ketika kerajaan tersebut akan mengangkat sultan baru. Pemimpin yang akan diangkat haruslah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Hindia Belanda.
Kerajaan Banten benar-benar mengalami keruntuhan ketika dipimpin oleh raja terakhir, yaitu Sultan Muhammad. Belanda menyerang kerajaan tersebut habis-habisan setelah sang sultan tidak mau mengikuti perintah untuk memindahkan ibu kota ke Anyer.
Baca juga: Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Milik Kerajaan Aceh Darussalam yang Masih Ada Hingga Sekarang
Sudah Menemukan Jawaban dari Penyebab Runtuhnya Kerajaan Banten?
Itulah tadi ulasan tentang faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Banten. Semoga saja kamu menemukan jawaban dari pertanyaanmu.
Nah kalau misalnya ingin menyimak artikel serupa tentang kerajaan-kerajaan di nusantara, kamu bisa langsung mengecek artikel-artikel lainnya di PosKata. Baca terus, yuk, jangan sampai ketinggalan!