
Eksistensi Kerajaan Kutai dapat diketahui lewat prasasti peninggalan yang telah ditemukan dan diteliti oleh para ahli sejarah. Kalau ingin mengetahui informasi lengkapnya, kamu bisa membacanya berikut ini.
Tanpa adanya prasasti peninggalan, sejarah dan keberadaan Kerajaan Kutai tentu saja tidak akan dapat diketahui. Maka dari itu, keberadaan benda bersejarah tersebut sangatlah penting.
Benda-benda tersebut mungkin tidak dapat mengungkapkan dengan rinci tentang bagaimana kehidupan di masa lampau. Namun setidaknya, informasi yang didapat akan berguna untuk menambah pengetahuan.
Lantas, kira-kira prasasti apa yang menjadi bukti Kerajaan Kutai ini dulu benar-benar ada? Langsung saja temukan jawabannya di bawah ini, yuk!
Peninggalan Kerajaan Kutai yang Berupa Prasasti
Satu-satunya prasasti peninggalan kerajaan yang juga biasa disebut Kutai Matadipura ini adalah Yupa. Benda tersebut ditemukan di Muara Kaman, Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur.
Yupa tersebut memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk mencatatkan sejarah Kerajaan Kutai. Selain itu, benda tersebut juga digunakan untuk mengenang kebaikan raja serta digunakan sebagai tempat menyembelih hewan kurban.
Peninggalan yang terbuat dari batu andesit ini ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Jumlahnya ada tujuh buah yang masing-masing memiliki ukuran dan isi yang berbeda-beda. Meskipun begitu, isinya tetap membentuk suatu kesatuan.
Keempat yupa pertama ditemukan pada tahun 1879 di Bukit Beubus. Lalu beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya tahun 1940, tiga yupa yang lainnya baru ditemukan. Ketujuh Yupa tersebut disimpan dengan baik di Museum Nasional.
Bersumber dari Museum Nasional Kemdikbud, berikut uraian singkat mengenai ketujuh yupa beserta isinya yang bisa kamu simak berikut ini:
a. Prasasti Yupa D.2a (Muarakaman I)
Dalam prasasti peninggalan yang diberi nama Yupa D.2a tersebut berisikan 12 baris tulisan yang terpahat pada sisi depannya. Benda ini memiliki tinggi 124 cm, lebar 31,5 cm, dan tebal 29,5 cm.
Isinya adalah mengenai garis keturunan Raja Mulawarman. Di situ, dituliskan bahwa Kundungga memiliki seorang anak bernama Aswawarman.
Setelah itu, Aswawarman memiliki tiga orang. Salah satunya yang paling terkenal adalah Mulawarman. Ia adalah raja yang perilakunya lurus dan hatinya sangat baik.
Pada prasasti itu pula disebutkan bahwa Raja Mulawarman menyelenggarakan sebuah acara bernama bahusuwamnakam. Itu adalah acara selamatan yang dipimpin oleh para brahmana untuk memperingati dibangunnya tugu batu tersebut.
Baca juga: Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Begitu Bersejarah
b. Prasasti Yupa D.2b (Muarakaman II)
Selanjutnya, yupa yang kedua ini memiliki ukuran dengan tinggi 152 cm, lebar 35 cm, dan tebal 35,5 cm. Sama seperti yang sebelumnya, benda ini juga hanya ditulis pada sisi depannya saja. Tulisannya berjumlah 8 baris dan menggunakan huruf Pallawa.
Isinya adalah tentang kebaikan hati Raja Mulawarman yang menyedekahkan sebanyak 20.000 ekor sapi untuk para brahmana. Nah, kalau yang satu ini merupakan tugu yang dibuat oleh para brahmana sebagai ucapan terima kasih kepada sang raja.
c. Prasasti Yupa D.2c (Muarakaman III)
Benda peninggalan Kerajaan Kutai yang diberi nama Muarakaman III ini juga berisi tentang Raja Mulawarman yang memberikan banyak sedekah. Sayangnya, tidak disebutkan berupa apa sedekah tersebut. Tugu ini juga dibangun oleh para brahmana sebagai ucapan terima kasih.
Yupa D.2c ini memuat tulisan dalam aksara Pallawa sebanyak 8 baris. Sementara itu, ukurannya hampir sama dengan D.2a, yaitu tingginya 128 cm, lebar 29,5 cm, dan tebal 24 cm.
d. Prasasti Yupa D.2d (Muarakaman IV)
Di urutan keempat ada prasati D.2d yang memiliki tinggi 113 cm, lebar 39 cm, dan tebal 30 cm. Di dalamnya terdapat tulisan sebanyak 11 baris.
Namun, sayang sekali isinya tidak dapat diketahui karena tulisannya sudah banyak yang hilang sehingga tidak dapat dibaca. Yang masih tersisa hanyalah jejak kepala hurufnya saja.
Baca juga: Candi-Candi Bersejarah Peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya
e. Prasasti Yupa D.175 (Muarakaman V)
Kalau yang satu ini memiliki ukuran tinggi 119 cm, lebar 33 cm, dan tebal 23 cm. Penulisannya masih sama menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Tulisannya cukup sedikit jika dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya, yaitu hanya 4 baris saja. Isinya pun mengenai sedekah yang dilakukan oleh Raja Mulawarman yang berwujud lampai dengan kelopak bunga dan segunung minyak kental.
f. Prasasti Yupa D.176 (Muarakaman VI)
Pada urutan selanjutnya adalah Yupa D.176. Prasasti tersebut memiliki pahatan tulisan pada bagian depan sejumlah 8 baris. Ukuran tingginya 128 cm, dengan lebar 33 cm, dan tebal 23 cm.
Kondisi dari benda tersebut sebenarnya cukup baik. Tulisannya juga masih dapat dibaca dengan jelas. Hanya saja, di bagian atasnya sedikit pecah sehingga ada beberapa kata yang tidak bisa diterjemahkan.
Isinya juga masih mengenai kebaikan Raja Mulawarman dalam bersedekah. Kali ini, sedekah tersebut diwujudkan dalam bentuk air, minyak wijen, keci, dan 11 sapi jantan.
g. Prasasti Yupa D.177 (Muarakaman VII)
Benda peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura yang terakhir ini memiliki ukuran yang paling kecil apabila dibandingkan dengan yang sebelumnya. Tingginya hanya 97 cm, dengan lebar 33 cm, dan tebal 25 cm.
Pada prasasti ini terdapat tulisan sebanyak 8 baris. Hanya saja, pada baris keempat, kelima, dan ketujuh, ada beberapa huruf yang pahatannya sudah kabur sehingga susah untuk dibaca.
Benda yang hanya dipahat pada bagian depannya tersebut memuat informasi mengenai Raja Mulawarman yang bisa menang dan menaklukkan raja lain. Di situ disebutkan, ia bisa mengalahkan Raja Yudhistira.
Sebenarnya, di situ juga dituliskan kalau ia mengadakan upacara-upacara dan juga memberikan sedekah sejumlah 40.000 dan 30.000. Sayangnya, mengenai wujud dari benda itu tidak diketahui karena hurufnya hilang.
Baca juga: Benda-Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Kutai yang Lainnya
Selain informasi lengkap mengenai Yupa, kamu juga bisa menyimak penjelasan mengenai peninggalan Kerajaan Kutai yang lain. Akan tetapi, benda-benda ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai Martadipura yang sudah bergabung dengan Kutai Kartanegara. Namanya kemudian berganti menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Untuk kamu yang belum tahu, Kerajaan Kutai yang dipimpin oleh Mulawarman juga biasa disebut sebagai Kutai Martadipura. Kerajaan tersebut memiliki corak Hindu.
Sementara itu, Kutai Kartanegara merupakan kerajaan tetangga yang bercorak Islam. Kemudian pada tahun 1600-an Masehi, Kutai Kartanegara dapat menaklukkan Kutai Martadipura dengan mengambil alih kekuasaan.
1. Kura-Kura Emas
Benda peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini ditemukan di daerah hulu Sungai Mahakam. Ukurannya bisa dibilang tidak terlalu besar, yaitu hanya setenga kepalan tangan saja.
Konon, benda tersebut merupakan pemberian dari seorang pangeran dari Kerajaan Cina untuk Aji Bidara Putih yang merupakan putri Kerajaan Kutai. Kura-kura emas ini adalah salah satu bukti kesungguhan sang pangeran untuk mempersunting pujaan hati.
2. Kalung Ciwa dan Kalung Uncal
Ciwa merupakan benda peninggalan Kerajaan Kutai berupa perhiasan yang ditemukan pada tahun 1890. Kalung tersebut dulunya dipakai oleh sultan ketika ada upacara penobatan.
Sementara itu, Kalung Uncal ini memiliki bentuk yang sangat unik. Pada liontinnya terdapat ukiran Sri Rama dan Dewi Sinta. Beratnya sekita 170 gram dan terbuat dari emas.
3. Mahkota Sultan
Mahkota atau ketopong sultan ini ditemukan sekitar tahun 1890 di wilayah Muara Kaman. Beratnya hampir mencapai dua kilo, lho.
Ketopong tersebut tidak hanya terbuat dari emas, tetapi juga disematkan beberapa permata. Ukirannya pun sangat unik, yaitu berbentuk burung, kijang, dan, bunga.
4. Gamelan Gajah Prawoto
Gamelan merupakan alat musik tradisional khas Jawa. Lantas, mengapa ada satu set gamelan yang ditemukan di kerajaan tersebut?
Para ahli menduga, salah satu alasannya adalah karena Kerajaan Kutai memiliki hubungan yang baik dengan beberapa kerajaan di Pulau Jawa.
Selain gamelan, ada beberapa benda khas Jawa yang juga ikut ditemukan. Contohnya adalah topeng, wayang kulit, dan keris.
Baca juga: Informasi tentang Prasasti Bersejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Perlu Kamu Ketahui
Informasi Mengenai Benda Peninggalan Kerajaan Kutai yang Bersejarah
Itulah tadi ulasan mengenai peninggalan Kerajaan Kutai, baik yang berupa prasasti maupun benda-benda berharga lainnya. Bagaimana? Apakah sudah bisa memuaskan rasa ingin tahumu?
Buat kamu yang masih pengin menyimak informasi lain seputar kerajaan ini bisa langsung cek artikel yang lainnya di PosKata. Kalau mau membaca, tentang kerajaan lain juga ada, kok. Yuk, baca terus!