
Untuk yang sedang mencari informasi tentang sejarah Kerajaan Singasari yang terletak di Jawa Timur ini, kamu bisa membaca ulasannya berikut. Yuk, langsung saja dicek!
Kerajaan Singasari yang bercorak Hindu Buddha ini adalah salah satu kerajaan yang penuh dengan polemik dan intrik perebutan kekuasaan dalam sejarah. Lantas seperti apa kisah yang sebenarnya?
Kalau penasaran, jawabannya bisa kamu temukan di sini. Selain sejarahnya, kamu juga akan meendapatkan informasi mengenai silsilah para raja, peninggalan, dan fakta menariknya.
Sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin segera menyimak informasi tentang sejarah Kerajaan Singasari ini, ya? Kalau begitu tunggu apalagi? Baca selengkapnya di bawah ini, ya!
Candi-Candi Peninggalan yang Menjadi Bukti Peradaban Kerajaan Singasari
Selain prasasti, Kerajaan Singasari juga meninggalkan candi-candi bersejarah yang menjadi bukti keberadaannya. Mau tahu apa saja? Kalau penasaran, langsung temukan jawabnya di bawah ini, ya!
Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari mengalami puncak kejayaan saat dipimpin oleh Raja Kertanegara. Namun di era yang sama, kerajaan tersebut akhirnya runtuh. Lantas, apa yang menjadi penyebab runtunya ...
Silsilah Lengkap Raja-Raja yang Pernah Menjadi Pemimpin Kerajaan Singasari
Raja yang memimpin Kerajaan Singasari bisa dibilang tidak sebanyak kerajaan-kerajaan lain. Lantas, siapa sajakah mereka? Kamu bisa menyimak ulasan lengkap tentang silsilah raja-raja yang ...
Prasasti-Prasasti Peninggalan yang Mengungkap Keberadaan Kerajaan Singasari
Sedang mencari informasi tentang prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Singasari? Jika iya, kamu tak perlu bingung lagi karena bisa menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Yuk, dibaca!
Informasi Lengkap tentang Ken Arok, Sang Pendiri Kerajaan Singasari yang Punya Masa Lalu Kelam
Sedang mencari informasi lengkap mengenai pendiri Kerajaan Singasari yang bernama Ken Arok? Pas banget, nih, karena kamu bisa membacanya selengkapnya berikut ini.
Lokasi Kerajaan Singasari
Secara wilayah, lokaso Kerajaan Singasari berada di Provinsi Jawa Timur. Dulunya, kerajaan ini berpusat di daerah Tumapel atau Kutaraja. Namun kalau sekarang, lokasinya diperkirakan berada di daerah Singasari, Kabupaten Malang.
Sejarah Kerajaan Singasari
Menurut versi Kitab Pararaton, Kerajaan Singasari dulunya merupakan salah satu wilayah kekuasaan dari Kerajaan Kediri. Sebelum berbentuk kerajaan, namanya adalah daerah Tumapel.
Wilayah tersebut dipimpin oleh seorang akuwu bernama Tunggul Ametung. Ia memiliki seorang pengawal bernama Ken Arok.
Ternyata, Ken Arok menginginkan jabatan sebagai akuwu dan menyusun rencana yang rapi untuk menyingkirkan Tunggul Ametung. Rencananya pun berhasil.
Ia tidak hanya menghabisi Tunggul Ametung dan menjadi akuwu yang baru. Akan tetapi, ia juga menikahi istrinya yang bernama Ken Dedes.
Di tempat lain, terjadilah permasalahan yang rumit antara Raja Kediri yang bernama Kertajaya dengan para brahmana. Hal tersebut terjadi karena sang raja ingin disembah sebagai salah satu dewa dan brahmana menolaknya.
Karena tidak banyak yang bisa diperbuat, para brahmana kemudian keluar dari istana dan berkelana. Lalu, sampailah mereka di wilayah Tumapel.
Di sana, para brahmana bertemu dengan Ken Arok dan menceritakan semuanya. Sang akuwu pun bersedia membantu mereka untuk menumpas kebatilan Raja Kertajaya.
Namun ternyata, Ken Arok memiliki motif terselubung. Ia rupanya memiliki agenda tersendiri untuk melepaskan wilayahnya dari Kerajaan Kediri dengan memanfaatkan situasi yang terjadi antara Raja Kediri dengan para brahamana tersebut.
Hari yang direncanakan pun tiba, Ken Arok mengirimkan pasukan Tumapel untuk menyerang Kediri. Namun teryata, Raja Kertajaya mengetahui rencana tersebut dan menyiapkan pasukan untuk menghadang.
Peperangan yang sengit pun tak terhindarkan dan meletus di Desa Genter pada tahun 1222. Pada akhirnya, perang tersebut dimenangkan oleh pasukan Tumapel. Pemerintahaan Kediri diambil alih oleh Ken Arok dan dipindahkan ke Tumapel.
Baca juga: Peninggalan Sejarah yang Menunjukkan Eksistensi Kerajaan Tarumanegara
Raja-Raja yang Pernah Menduduki Singgasana Kerajaan Singasari
Selanjutnya, di bawah ini adalah sejarah singkat silsilah raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Singasari. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Ken Arok
Ken Arok merupakan salah satu raja terkenal di Kerajaan Singasari sekaligus pendirinya. Pada awalnya, kerajaan tersebut lebih dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel dan ibukotanya berada di Kutaraja.
Ia naik tahta pada tahun 1222 dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Tak hanya menjadi raja pertama, ia juga merupakan wangsakarta atau pendiri dinasti yang baru, yaitu Rajasa.
Diketahui, Ken Arok merupakan seorang raja yang berasal dari kalangan biasa. Ayahnya hanyalah seorang pembantu adipati yang memiliki julukan Gajah Para. Sementara itu, ibunya bernama Ken Ndok.
Saat masih berada di kandungan, ayah Ken Arok meninggal dunia. Setelah lahir, ia malah dibuang oleh ibunya yang kemudian menikah lagi.
Entah sebuah keberuntungan atau kemalangan, ia diasuh oleh seorang perampok bernama Lembong. Karena lingkungannya yang seperti itu, dirinya pun tumbuh menjadi seseorang yang memiliki perilaku kurang terpuji.
Hingga kemudian, ia menikahi dengan Ken Dedes dan memiliki empat orang anak. Mereka adalah Mahisa Wonga Teleng, Apanji Saprang, Agnibaya, dan Dewi Rumbu.
Selain itu, ia menikah lagi dengan seorang selir bernama Ken Umang. Pernikahan kedua ini juga menghasilkan empat orang anak, yaitu Tohjaya, Panji Sudhatu, Tuan Wergola, dan Dewi Rambi.
2. Anusapati
Masa kepemimpinan Ken Arok tidak bertahan lama. Ia hanya menjabat sebagai raja selama lima tahun saja sebelum akhirnya meninggal karena dibunuh oleh Anusapati.
Anusapati adalah anak dari Tunggul Ametung dan Ken Dedes. Ia membunuh Ken Arok untuk membalaskan dendam karena kematian ayah kandungnya.
Raja kedua Kerajaan Singasari tersebut resmi naik tahta pada tahun 1227 Masehi. Selama menjadi raja, ia selalu merasa was-was karena takut kalau keturunan Ken Arok akan membalas dendam. Maka dari itu, pengawalan untuknya sangatlah ketat.
Masa kepemimpinan Anusapati cukup lama, yaitu 21 tahun. Sayangnya, ia dikenal sebagai raja yang kurang bijak dan suka melakukan sabung ayam. Karena hobinya itu pula, ia dapat dijebak dan dibunuh oleh Tohjaya.
Baca juga: Benda-Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit
3. Tohjaya
Sepeninggal Anusapati, sejarah kepemimpinan Kerajaan Singasari dilanjutkan oleh Tohjaya. Ia adalah anak laki-laki dari Ken Arok dan Ken Umang.
Tohjaya menjadi raja pada tahun 1248 Masehi. Ia berhasil menduduki singgasana kepemimpinan setelah membalas dendam karena kematian ayahnya.
Meski sudah menjadi seorang raja, hidupnya masih tidak tenang. Dengan hasutan orang kepercayaannya, ia kemudian berniat membunuh putra Anusapati, yaitu Ranggawuni, dan putra Mahisa Wonga Teleng yang bernama Mahisa Cempaka. Ia tidak mau kalau kedua keponakannya itu merebut tahtanya.
Sayang sekali, rencana tersebut malah menjadi bumerang. Ranggawuni dan Mahisa Cempaka dapat mengalahkan pamannya itu. Tohjaya meninggal karena tertusuk tombak meskipun dapat menyelamatkan diri.
4. Ranggawuni atau Wisnuwardhana
Pada tahun 1248, tampuk kekuasaan Kerajaan Singasari kemudian dilanjutkan oleh Ranggawuni. Ia bergelar Sri Jayawisnuwarddhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana.
Sementara itu, Mahisa Cempaka diangkat menjadi Ratu Angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Untuk yang belum tahu, Ratu Angabhaya adalah orang penting nomor dua setelah raja.
Keduanya memerintah kerajaan dengan damai. Mereka ini juga menjadi simbol perdamaian antara Keluarga Ken Arok dan Tunggul Ametung.
Pada pemerintahannya, Ranggawuni kemudian mengganti ibu kota kerajaan dengan nama Singasari pada tahun 1254 Masehi. Lambat laun, nama tersebut malah menjadi begitu populer. Sehingga, Kerajaan Tumapel pun dikenal dengan nama Kerajaan Singasari.
5. Kertanegara
Sebelum meninggal dunia, Raja Ranggawuni atau Wisnuwardhana menunjuk anak laki-lakinya yang bernama Kertanegara untuk meneruskan tahta. Ia resmi menjadi raja pada tahun 1268 Masehi dan bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.
Kertanegara menikah dengan Sri Bajradewi dan dikaruniai empat orang putri. Mereka adalah Tribhuwananeswari, Narendraduhita, Gayatri, dan Jayendradewi. Keempat anak perempuannya ini menikah dengan laki-laki yang sama, yaitu Raden Wijaya yang kelak menjadi pendiri Kerajaan Majapahit.
Di era pemerintahannya jugalah Kerajaan Singasari akhirnya mencapai puncak kejayaan. Ia berhasil menaklukkan seluruh Pulau Jawa, Bali, hingga Melayu, Tumasik, dan Pahang. Selain itu, ia juga menjalin persahabatan yang erat dengan Kerajaan Champa dari Vietnam.
Pada saat dipimpin oleh Kertanegara, Kerajaan Singasari memang meraih kejayaan. Namun, masa kepemimpinannya ini juga merupakan akhir dari kerajaan tersebut. Pada tahun 1293, Jayakatwang melakukan pemberontakan yang kemudian menewaskan sang raja.
Baca juga: Ulasan Lengkap Silsilah Raja-Raja yang Memerintah Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Singasari
Sejarah dari Kerajaan Singasari dapat diketahui karena adanya sisa-sisa peninggalannya. Nah, peninggalan tersebut berupa prasasti, arca, dan candi yang penjelasannya dapat kamu simak berikut ini.
1. Prasasti dan Arca Peninggalan Kerajaan Singasari
Adapun ulasan tentang prasasti peninggalannya adalah sebagai berikut:
a. Prasasti Gondang
Prasasti Gondang merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Singasari. Lokasinya ditemukannya berada di sebuah sawah warga, tepatnya di Dusun Rejoso, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Benda yang terbuat dari batu andesit ini memiliki tinggi sekitar 54 cm dan diameter 127 cm. Batu tersebut diterbitkan pada masa kepemimpinan Kertanegara karena pada sisinya terpahat tahun 1197 Saka atau 1275 Masehi.
Tujuan dibuatnya prasasti tersebut adalah sebagai penanda wilayah milik Kerajan Singasari. Sayangnya, prasasti ini kondisinya masih memprihatinkan dan belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
b. Prasasti Manjusri
Selanjutnya, ada Prasasti Manjusri yang ditemukan di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Benda tersebut pada mulanya berada di Candi Jago. Isinya adalah tentang penghormatan untuk keluarga kerajaan.
Benda peninggalan tersebut sekarang berada di Museum Ethnology, Jerman. Sementara itu, yang berada di Museum Nasional hanyalah replikanya saja.
c. Prasasti Singasari
Prasasti sejarah peninggalan Kerajaan Singasari ini dibangun pada tahun 1351 Masehi. Yang membangunnya adalah Gajah Mada sebagai bentuk penghormatan untuk Raja Kertanegara yang tewas dalam peperangan.
Peninggalan ini ditemukan di Desa Singosari, Kabupaten Malang Jawa Timur. Kini, prasasti tersebut disimpan di Museum Gajah.
d. Arca Dwarapala
Dwarapala merupakan patung berbentuk makhluk menyeramkan yang diletakkan di luar candi atau bangunan suci lainnya. Benda tersebut biasanya diletakkan sendiri, sepasang, atau berkelompok. Itu semua tergantung kondisi ekonomi pemilik kuil.
Nah, Dwarapala milik Kerajaan Singasari memiliki tinggi sekitar 3,7 meter dan terbuat dari batu andesit. Peninggalan tersebut digunakan sebagai tanda jika sudah memasuki kawasan Kotaraja Singasari.
Baca juga: Mengenal Sosok Kundungga, Sang Pendiri Kerajaan Kutai
2. Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Beberapa candi peninggalan kerajaan tersebut adalah:
a. Candi Kidal
Salah satu bangunan sejarah peninggalan Kerajaan Singasari ini terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi tersebut dibangun sekitar tahun 1248 dengan tujuan untuk mendarmakan Raja Anusapati. Bangunan tersebut pernah dipugar sekali pada tahun 1990.
Kalau dilihat, candi tersebut memiliki bentuk bangunan yang unik karena merupakan perpaduan dari corak candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebuah hal yang tidak mengherankan karena pembangunannya memang merupakan transisi dari era kejayaan kerajaan di Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Candi Kidal dibangun dengan menggunakan batu andesit. Pada pintu candinya terdapat kepala Kala atau kalamakra dengan wujud yang menyeramkan dan memiliki dua taring besar. Kalamakra bertaring dua ini merupakan ciri khas candi-candi Jawa Timur.
Selain itu, pada relief yang terukir di dindingnya, terdapat cerita Garudeya. Isinya adalah tentang pembebasan dari perbudakan.
b. Candi Sumberawan
Selanjutnya, ada Candi Sumberawan yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dilihat dari bentuknya yang mirip stupa, bangunan ini dulunya memang digunakan oleh umat Buddha.
Candi Sumberawan memiliki panjang sekitar 6,25 meter, lebar 6,25 meter, dan tinggi 5,23 meter. Material yang digunakan untuk membangunnya adalah batu andesit.
Bangunan sejarah peninggalan Kerajaan Singasari tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1904. Sayangnya, baru mendapatkan perhatian pada tahun 1935. Bagian bawah candi pernah dipugar oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1937.
c. Candi Jawi
Candi Jawi juga merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singasari. Bangunan bercorak Hindu-Buddha ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-13.
Lokasinya berada di Desa Candi Wates, Prigen, Jawa Timur. Candi tersebut digunakan sebagai salah satu tempat untuk menyimpan abu milik Raja Kertanegara. Namun dulunya, tempat itu digunakan untuk beribadah.
Candi tersebut memiliki ukuran panjang 14,2 meter, dengan lebar 9,5 meter, dan tinggi 24,5 meter. Jika dilihat sekilas, bentuknya yang ramping hampir mirip dengan Candi Prambanan.
Pada dinding bangunan tersebut sebenarnya juga terpahat relief-relief yang unik. Akan tetapi, belum ada yang menerjemahkan makannya karena kurangnya catatan peninggalan yang mendukung.
Karena dulu kondisinya hampir runtuh, bangunan ini kemudian dipugar oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1938–1941. Arca-arca yang ditemukan di sini juga sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman seperti di Museum Empu Tantular dan Museum Trowulan.
d. Candi Singasari
Bangunan purbakala ini juga menjadi salah satu tempat untuk menyimpan abu milik Raja Kertanegara. Letaknya berada di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Di kawasan ini, sebenarnya ada beberapa bangunan. Hanya saja, yang lainnya sudah rusak dan hilang.
Para ahli purbakala memperkirakan kalau bangunan yang juga disebut Candi Menara ini dibuat sekitar tahun 1300 Masehi. Pada tahun 1930-an, Pemerintah Hindia Belanda sempat melakukan pemugaran terhadap candi tersebut. Namun melihat masih ada beberapa batuan di sekitarnya, sepertinya pemugaran tersebut belumlah selesai.
e. Candi Jago
Peninggalan sejarah Kerajaan Singasari ini dinamai demikian karena lokasinya berada di Dusun Jago, Desa tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tujuan dibangunnya candi tersebut adalah untuk mendarmakan Raja Wisnuwardhana pada tahun 1268 Masehi.
Candi Jago yang juga dibangun menggunakan batu andesit ini memiliki kaki yang terdiri dari tiga tingkat. Jadi jika dilihat, susunannya seperti punden berundak.
Tinggi keseluruhannya kurang lebih sekitar 10,5 meter. Hal itu dikarenakan bagian atapnya banyak yang rusak dan hilang.
Bangunan ini juga pernah ditulis dalam Kitab Pararaton dengan nama Jajaghu. Jajaghu memiliki arti keagungan yang biasanya digunakan untuk menyebutkan tempat-tempat suci.
Baca juga: Inilah Dia Silsilah Para Raja yang Berkuasa di Kerajaan Demak
Fakta Menarik dari Kerajaan Singasari
Kamu pastinya sudah menyimak ulasan singkat tentang sejarah, raja-raja, dan peninggalan dari Kerajaan Singasari, kan? Nah berikut ini ada fakta-fakta menarik tentang kerajaan tersebut yang sayang sekali kalau dilewatkan.
1. Kehidupan Politik
Kehidupan politik di Kerajaan Singasari memang dipenuhi dengan intrik perebutan kekuasaan. Dari awal berdirinya saja, kerajaan tersebut dibangun di atas pertumpahan darah. Satu-satunya pergantian raja yang damai adalah ketika Wisnuwardhana menurunkan kekuasaan pada anak lelakinya yang bernama Kertanegara.
Di bawah pemerintahan Kertanegara inilah, Kerajaan Singasari begitu disegani oleh kerajaan-kerajaan lain. Wilayah kekuasaannya pun sangat luas, yaitu mulai dari seluruh Pulau Jawa, Semenanjung Malaya, dan Bali.
2. Kehidupan Ekonomi
Sementara itu, kehidupan ekonomi dari Kerajaan Singasari ini tidak banyak bukti catatannya. Para ahli berpendapat sebagian besar warganya mungkin menjadi petani atau peternak.
Mengapa tidak fokus dalam perdagangan laut? Hal itu karena letaknya yang jauh dari Sunga Brantas. Selain itu, pada masa ini orang-orang telah menggunakan koin emas dan perak sebagai alat tukar.
Baca juga: Peninggalan Sejarah yang Menjadi Bukti Eksistensi Kerajaan Kediri
Informasi Singkat tentang Sejarah Kerajaan Singasari
Demikianlah ulasan mengenai sejarah Kerajaan Singasari yang bisa kamu temukan di sini. Apakah kamu menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu setelah membacanya?
Untuk kamu yang mungkin sedang mencari informasi tentang kerajaan lain di Indonesia, mending langsung cek di artikel lainnya. Pokoknya baca terus PosKata, ya!