
Puisi dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti puisi adalah n ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi bersinonim dengan kidung; sajak; syair. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian puisi.
(1) pu.i.si nomina (kata benda)
- ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
- gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus
- sajak
Sinonim: kakawin, kidung, sajak, syair, tembang
Kata Turunan dari Puisi
berpuisi; memuisikan; pemuisian; perpuisian
Gabungan Kata Puisi
- puisi bebas: puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik
- puisi berpola: puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain
- puisi dramatik: puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang
- puisi esai: (Sas) ragam sastra berisi pesan sosial dan moral melalui kata sederhana dan pola tertulis berbait-bait, berupa fakta, fiksi, dan catatan kaki
- puisi lama: puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi Barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal
- puisi mbeling: sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan puisi dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Puisi
Secara Etimologi
Secara etimologi, arti puisi diambil dari kata poiētes yang dalam bahasa Yunani Kuno memiliki arti penyair, penulis, atau pembuat. Sementara itu dalam bahasa latin, puisi diambil dari kata poeta yang bermakna menyebabkan, membangun, menyair, dan menimbulkan.
Menurut Para Ahli
1. Aristoteles
Aristoteles mendefinisikan puisi sebagai sarana untuk meniru. Maksudnya, puisi merupakan bentuk karya seni yang digunakan untuk meniru atau mewakili kehidupan.
2. Helley
Puisi merupakan rekaman detik-detik dalam hidup yang paling indah. Hal itu bisa diambil dari peristiwa-peristiwa yang mengesankan dan mengharukan seperti kegembiraan yang memuncak, kebahagiaan, kisah cinta, atau bisa juga karena kesedihan akibat kehilangan orang yang dicintai.
3. Mulyana
Dalam Semi, 1988:83, Mulyana mengatakan, ″Puisi adalah sintesis dari berbagai peristiwa yang tersaring semurni-murninya dan berbagai proses jiwa yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu bentuk.″
4. N.L. Aisyah
Sementara dalam buku N.L. Aisyah yang berjudul Panduan Apresiasi Puisi dan Pembelajarannya (2007), ia menyatakan puisi merupakan tafsiran penyair tentang kehidupan.
5. Rachmat Djoko Pradopo
Arti kata puisi adalah sebuah interpretasi dan rekaman dari pengalaman-pengalaman penting manusia yang kemudian digubah dalam bentuk yang sangat mengesankan. Definisi tersebut diungkapkan oleh Pradopo dalam bukunya Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya yang diterbitkan pada tahun 1995.
6. Samuel Taylor Coleridge
Puisi adalah kata-kata terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang tepat lalu disusun dengan baik. Baik itu secara seimbang, simetris, memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya, dan lain-lain. (Pradopo, 1993:6)
7. Semi
Menurut Semi (1988:84), puisi bisa diumpamakan sebagai sebuah hasil dari kemampuan penyair dalam melihat sesuatu secara antusias dengan jurus yang tepat. Penyair mempertimbangkan apa yang dilihatnya secara matang, lalu menuangkan hasil pengamatannya dan tidak terlalu mempermasalahkannya.
8. Suroto
Dalam bukunya yang bukunya yang berjudul Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU (1989), Suroto memberikan pendapat bahwa puisi merupakan karangan yang singkat, pekat, dan padat.
9. Thomas Carlyle
Dalam Pradopo 1993:6, Thomas Carlyle mengemukakan bahwa puisi merupakan pemikiran penyair yang bersifat musikal. Dalam menciptakan sebuah puisi, penyair akan menyusun kata-kata sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
10. W.S. Hasanudin
Dalam bukunya yang bertajuk Membaca dan Menulis Sajak (2002), Hasanuddin mengatakan bahwa puisi adalah pernyataan dari perasaan imajinatif sang penyair. Puisi merupakan sarana untuk mengkonkretkan peristiwa-peristiwa yang ada di pikiran dan perasaan penyair.
Ciri-Ciri Puisi
Pada umumnya, ciri-ciri puisi adalah berbentuk baris dan bait, diksi yang digunakan bersifat kiasan dan indah, menggunakan majas, mempertimbangkan rima, serta tidak begitu menonjolkan alur.
Sementara itu, puisi sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu puisi lama dan puisi baru. Adapun ciri-ciri lengkapnya bisa dibaca di bawah ini:
Puisi Lama
1. Terikat oleh Jumlah Baris, Irama, Rima, Diksi dan Intonasi
Salah satu ciri puisi lama yang menonjol adalah keterikatannya dengan unsur-unsur yang telah disebutkan di atas. Sehingga, membedakan puisi jenis ini bisa dibilang cukup mudah.
2. Tidak Menyertakan Nama Pengarang
Berbeda dengan puisi yang pada zaman sekarang, puisi lama tidak mencantumkan nama penyairnya. Maka dari itu, meskipun sudah mencari ke mana-mana, tidak akan diketahui siapa yang menulis puisi tersebut.
3. Menggunakan Gaya Bahasa yang Klise
Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi jenis ini biasanya sama dari awal hingga akhir. Tak hanya itu saja, gaya bahasa yang digunakan juga klise sehingga mudah sekali ditebak maknanya.
4. Umumnya Bersifat Fantasi dan Istana Sentris
Ciri lain dari puisi lama yang menonjol adalah isinya yang cenderung khayal dan menceritakan seputar kehidupan istana.
5. Dikenal dengan Sastra Lisan
Maksudnya adalah puisi jenis ini biasanya disebarluaskan oleh masyarakat bukan secara tertulis, melainkan dari mulut ke mulut atau lisan.
Puisi Baru
1. Tidak Terikat Rima, Baris, dan Irama
Salah satu perbedaan nyata dari puisi lama dan baru adalah tidak adanya keterikatan rima, irama, maupun baris. Dengan demikian, penyair modern bisa lebih bisa bebas dalam menuangkan pikiran dan imajinasinya.
2. Menyertakan Nama Pengarang
Pada puisi baru, nama penyair tidak anonim sehingga karyanya relatif lebih mudah untuk dicari. Hal ini juga terkait dengan hak cipta.
3. Gaya Bahasa Lebih Dinamis
Penggunaan gaya bahasa dalam puisi baru tentu saja lebih dinamis bila dibandingkan dengan puisi lama. Gaya bahasa di awal puisi bisa saja tidak sama dengan akhirnya karena penyair bisa dengan leluasa untuk menggantinya.
4. Menceritakan tentang Kehidupan
Kalau puisi lama lebih bersifat khayal dan istana sentris, puisi baru biasanya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, jenis puisi ini bisa dikatakan lebih dekat dengan kehidupan penyair dan para pembacanya.
Unsur-Unsur Puisi
Secara umum, unsur atau elemen puisi dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan batin. Mengenai penjelasan lengkapnya bisa dibaca berikut ini.
Unsur Fisik
1. Diksi
Diksi adalah pilihan kata-kata penyair dalam puisi yang dibuatnya. Pemilihan kata ini tentu saja sangat penting karena berpengaruh pada nilai keindahan puisi.
2. Majas
Penggunaan majas atau bahasa figuratif ini juga berkaitan erat dengan makna dan nilai estetika suatu puisi. Di sini, penyair menyampaikan sesuatu dengan cara yang indah dan tidak biasa. Beberapa contoh majas yang sering digunakan untuk dalam karya sastra ini adalah metafora, ironi, personifikasi, satire, litotes, dan lain-lain.
3. Kata Konkret
Kata konkret merupakan sebuah kata yang benar-benar mewakili sesuatu yang berwujud nyata dan bisa diserap oleh pancaindra. Kata ini bisa dibilang kebalikan dari simbol atau konotasi.
4. Pengimajinasian
Pengimajinasian atau imaji merupakan rangkaian kata-kata yang membuat pembaca lebih mudah mengerti apa yang dituliskan oleh si penyair. Imaji dibagi menjadi tiga tipe, yaitu imaji penglihatan (visual), imaji suara (auditif), dan imaji raba (taktil).
5. Tipografi
Isitlah lain dari perwajahan ini merupakan bentuk puisi yang langsung bisa dilihat oleh mata. Contohnya saja bentuk puisinya rata kiri atau kanan, penggunaan huruf kapital, atau penggunaan tanda baca.
6. Versifikasi
Maksud dari versifikasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan bunyi pada tiap kata, baris, dan bait puisi. Singkatnya, versifikasi berkaitan dengan rima, ritma, dan metrum.
Unsur Batin
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang digunakan penyair untuk mengembangkan puisi. Contohnya, jika tema yang diangkat adalah tentang patah hati, maka isi dari puisi tersebut akan berhubungan dengan hal tersebut.
2. Nada
Maksud nada di sini adalah sikap penyair yang ditujukan untuk pembacanya. Nada ini bisa saja mengajak, menjawab menggurui, atau bekerja sama.
3. Ekspresi
Puisi biasanya mewakili perasaan yang dirasakan oleh penulis. Ekspresi tersebut bisa jadi kesedihan, kegembiraan, kerinduan, kekaguman, dan masih banyak lagi.
4. Amanat
Setiap karya sastra tentu saja memiliki pesan untuk disampaikan kepada pembaca. Penyair bisa mengajak pembacanya untuk lebih mencintai diri sendiri, membantu melestarikan alam, kritis terhadap suatu kebijakan, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Puisi
Setelah mengetahui arti kata puisi, ciri-ciri, serta elemen pembentuknya, kini saatnya beralih ke pembahasan mengenai jenis-jenis puisi. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:
Puisi Lama
1. Gurindam
Gurindam adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat yang rimanya sama. Biasanya, puisi jenis ini berisi petuah kehidupan.
2. Karmina
Kalau jenis yang satu ini bisa dikatakan mirip dengan pantun yang biasa dibaca. Yang membedakan adalah kalimatnya lebih pendek. Selain itu, karmina hanya terdiri dari dua baris, yakni sampiran dan isi.
3. Mantra
Mantra merupakan ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan magis dan biasanya digunakan untuk melakukan ritual atau pengobatan.
4. Pantun
Bisa dibilang, jenis puisi lama yang satu ini masih cukup populer hingga sekarang. Pantun terdiri dari empat baris, yakni dua sampiran dan dua isi.
5. Seloka
Seloka adalah pantun yang saling berkaitan. Puisi ini biasanya ditulis dalam dua baris, empat baris, atau enam baris.
6. Syair
Karya sastra yang satu ini asalnya dari Arab. Ciri khasnya berima sama, yaitu a-a-a-a yang biasanya berisi mengenai cerita sebuah peristiwa atau nasihat.
7. Talibun
Talibun adalah pantun genap yang jumlahnya lebih dari empat baris. Pada umumnya, puisi lama ini terdiri dari enam baris, delapan baris, atau sepuluh baris.
Puisi Baru
1. Balada
Jenis puisi baru yang satu ini secara umum menceritakan suatu hal yang menyedihkan atau mengharukan. Contohnya adalah Balada Matinya Sang Pemberontak karya Sapardi Djoko Damono dan Balada Ibu yang Dibunuh karya WS Rendra.
2. Elegi
Elegi adalah sebuah puisi yang bercerita tentang kesedihan. Tujuannya adalah untuk mengekspresikan rasa sedih atau duka penyair tentang penyesalan masa lalu atau kepergian orang tercinta.
3. Epigram
Arti epigram berasal dari kata epigramma yang dalam bahasa Yunani berarti unsur pengajaran atau nasihat tentang kebenaran. Sesuai dengan artinya, puisi ini berisi tentang ajaran kehidupan.
4. Himne
Dulunya, himne merupakan puisi yang berisikan kata-kata pujaan untuk Tuhan, dewa, pahlawan, atau tanah air. Akan tetapi, sekarang maknanya berkembang menjadi sebuah puisi yang dinyanyikan dan bernapaskan ketuhanan.
5. Ode
Ode adalah sebuah puisi yang isinya merupakan kata-kata pujian untuk orang yang dianggap berjasa. Bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa formal.
6. Romansa
Arti kata romansa sendiri berasal dari bahasa Prancis, yaitu romantiques yang memiliki makna keindahan perasaan, kasih sayang, dan kasih mesra. Seperti definisinya, puisi romansa bercerita tentang seputar kisah cinta.
7. Satire
Satire sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu satura yang bermakna kecaman atau sindiran terhadap suatu hal. Pada umumnya, puisi ini berasal dari suatu golongan yang merasa tidak puas dan ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan tinggi atau pejabat.
Puisi Kontemporer
1. Puisi Konkret
Jenis puisi kontemporer yang pertama adalah puisi konkret. Puisi tersebut biasanya dibuat sedemikian rupa hingga susunannya membentuk sebuah gambar tertentu.
2. Puisi Mantra
Seperti namanya, puisi ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan mantra. Hanya saja, isi dari puisi mantra sudah dinamis dan mengikuti perkembangan zaman.
3. Puisi Mbeling
Dalam bahasa Jawa, mbeling memiliki arti nakal atau tidak taat aturan. Hal tersebut juga berlaku untuk puisi. Puisi mbeling merupakan salah satu bentuk puisi yang tidak mengindahkan aturan-aturan penulisan yang berlaku.
Menurut Bentuk
1. Distikon
Dalam setiap baitnya, puisi distikon terdiri dari dua baris. Sementara itu, jumlah baitnya tidak dibatasi. Puisi ini juga disebut puisi dua seuntai.
2. Terzina
Istilah lain dari puisi terzina adalah puisi tiga seuntai. Sesuai dengan namanya, puisi ini terdiri dari tiga baris di setiap baitnya.
3. Kuatren
Kuatren atau puisi empat seuntai tersebut terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya.
4. Kuint
Sementara itu, dalam setiap baitnya, puisi kuint terdiri dari lima baris.
5. Sektet
Sektet yang juga dikenal sebagai puisi enam untai ini terdiri dari enam baris di setiap baitnya.
6. Septima
Puisi yang juga disebut sebagai tujuh seuntai ini memiliki satu baris lebih banyak dibandingkan dengan sektet.
7. Stanza
Kalau dalam setiap bait terdiri dari delapan baris namanya adalah stanza atau oktaf.
8. Soneta
Dan yang terakhir, soneta merupakan sebuah puisi yang terdiri dari empat belas baris. Akan tetapi, penulisannya dipisah menjadi empat bait. Dua bait pertama berisi empat baris, sedangkan dua bait lainnya berisi tiga baris.