
Posesif dapat digolongkan ke dalam kelas kata adjektiva (kata sifat). Arti posesif adalah a bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu.
Posesif bersinonim dengan pencemburu. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian posesif.
(1) po.se.sif /posèsif/ adjektiva (kata sifat)
- bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu:
contoh:
saya merasa telah menghancurkan hati X, saya sangat mencintai X, hati dan pikiran saya selalu padanya, apakah saya terlalu posesif?
Sinonim: pencemburu
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan posesif dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Posesif
Setelah mengetahui tentang arti katanya menurut KBBI, penting pula untuk diketahui mengenai pengertian posesif lebih dalam lagi. Dengan begitu, kiranya orang akan lebih mudah memahami maksud lawan bicara jika berbicara menggunakan kata yang satu ini.
Pengertian posesif yang pertama, yaitu berkaitan dengan pengertiannya jika dilihat dari asal bahasa. Kedua, seperti apa definisi posesif menurut tokoh-tokoh yang mengerti akan ilmu psikologi. Untuk penjelasan lengkapnya, simak keterangan berikut ini!
Posesif Secara Etimologi
Posesif merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris berbunyi possessive. Kata possessive sendiri juga diambil dari bahasa Latin, yakni possessivus, yang artinya berkaitan dengan kepemilikan.
Sementara itu, possessivus dalam bahasa Latin disebut merupakan bentuk lain dari kata possessiō dan possidēre. Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, masing-masing kata itu artinya adalah memiliki dan untuk memiliki.
Secara harfiah, posesif dapat dimaknai sebagai sebuah kata atau konstruksi tata bahasa yang dipakai untuk menunjukkan hubungan kepemilikan dalam arti yang luas. Kepemilikan yang dimaksud cenderung bersifat ketat dan mengikat.
Definisi Posesif Menurut Pakar
Dalam hubungan percintaan, posesif sering kali diidentikkan dengan rasa cemburu berlebihan karena seseorang merasa memiliki orang lain (kekasihnya). Walau begitu, sejumlah pakar psikologi memiliki pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan pengertian posesif, yaitu seperti yang tertera di bawah ini.
a. Alexander Sriewijono
Psikolog bernama Alexander Sriewijono mendefinisikan bahwa posesif ialah suatu keadaan di mana seseorang merasa tidak aman dengan diri sendiri dan hubungan yang sedang dijalani. Keadaan itu membuat seseorang merasa takut kehilangan yang berlebihan.
b. Pingkan Rumondor
Seorang psikolog klinis dewasa, Pingkan Cynthia Belinda Rumondor pernah mengungkapkan tentang pengertian posesif. Menurutnya, posesif ialah sikap yang muncul dari spekulasi rasa cemas seseorang, yang ditandai dengan cemburu.
c. Zoya Amirin
Psikolog Zoya Amirin mengidentikkan sikap posesif sebagai sebuah gangguan sosial, bukan kejiwaan. Seperti dilansir dari Detik.com, menurutnya orang yang posesif cenderung merasa terganggu kehidupan sosialnya sehingga ia kurang mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, dalam hal ini adalah hubungannya dengan pacar.
d. Gracia Ivonika
Kepada Detik.com, psikolog Gracia Ivonika pernah menyampaikan bahwa posesif bisa saja dipicu oleh rasa cemburu. “Posesif itu adalah sikap yang bisa ditampilkan akibat rasa cemburu. Nah, cemburu inilah pemicu atau dorongan orang untuk menjadi posesif pada pasangannya,” tuturnya.
Ia menambahkan, posesif ialah kebutuhan dan keinginan seseorang untuk bisa mengontrol pasangan. Sikap yang demikian menurutnya lebih didominasi oleh rasa insecure atau rasa takut kehilangan.
e. Sri Juwita Kusumawardhani
Pakar yang dikenal sebagai Dosen Psikologi di Universitas Indonesia (UI) ini menyebutkan, arti posesif adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol orang lain lantaran dianggap sebagai banyak kepunyaannya. Sebagaimana dilansir oleh Kumparan, Sri menambahkan pula kalau posesif itu sikap mendominasi dalam sebuah hubungan.
Contoh Posesif
Sikap posesif seseorang bisa berbeda-beda satu dengan yang lain. Namun, ada beberapa contoh sikap posesif yang biasanya dilakukan seseorang terhadap pasangannya. Di antaranya seperti yang terangkum di bawah ini!
- Sering menanyakan apa yang dilakukan pasangan tanpa memperhatikan waktu. Misalnya meng-SMS atau menelefon hampir setiap saat, selalu ingin tahu keberadaan pasangan di jam-jam tertentu, dan penasaran dengan kegiatan yang dilakukan.
- Mengatur dan membatasi dengan siapa saja pasangan boleh pergi keluar, atau mengekang dan tidak memberikan kebebasan.
- Memaksa pasangan agar selalu memberitahukan tentang kegiatannya sejak bangun pagi sampai tidur di malam hari.
- Marah-marah jika pasangan dirasa telah melakukan kesalahan, semisal jika pasangan sulit untuk dihubungi atau tidak segera membalas pesan.
- Cenderung menyakiti atau melakukan kekerasan terhadap pasangan jika apa yang diinginkan tidak dituruti.
Ciri-Ciri Pasangan yang Posesif
a. Emosi Tidak Stabil
Hati-hati jika pasangan cenderung punya emosi yang naik turun. Orang dengan emosi yang tidak stabil bisa jadi mudah marah dan kecewa, bahkan untuk sesuatu yang sepele sekalipun. Tak jarang, rasa marah dan kecewanya bisa saja ditunjukkan lewat kekerasan fisik, seperti memukul atau menampar, bahkan mungkin menyakiti diri sendiri.
b. Cemburu Berlebihan
Cemburu boleh-boleh saja, selama tidak berlebihan. Cemburu berlebihan yang sering kali dilakukan seorang posesif, misalnya menginterogasi pasangan, menguntit, mengecek ponsel maupun akun jejaring sosial. Parahnya, orang yang posesif juga bisa saja memutuskan kontak atau relasi antara pasangannya dengan orang lain di sekitar pasangan yang membuatnya cemburu.
c. Tidak Menghargai Pasangannya
Ciri ketiga, pasangan yang posesif cenderung tidak menghargai kekasihnya, baik lewat ucapan maupun perlakuan. Sikap tidak menghargai ini dapat ditunjukkan dengan ucapan yang kasar, memanggil kekasih dengan panggilan yang tidak sopan, serta membuat kekasih kehilangan rasa percaya dirinya lewat kata-kata negatif.
Lebih parah lagi, terkadang pasangan yang posesif juga sering tidak menghargai pilihan karier sang kekasih. Intinya, memiliki pacar posesif membuat seseorang merasa akan tidak berdaya seandainya meninggalkan pasangannya tersebut.
d. Mengendalikan Pasangan
Orang yang posesif merasa punya kendali penuh terhadap kehidupan pasangannya. Ia mengontrol pasangan layaknya barang yang bisa dipermainkan. Bukan cuma secara fisik dan psikis, bahkan urusan finansial pun ikut dikendalikan.
e. Kerap Mengancam Pasangan
Ancaman-ancaman berbahaya, entah terhadap pacar maupun dirinya sendiri kerap kali dilontarkan oleh orang yang punya sifat posesif. Ia bisa saja mengancam akan menyakiti pasangannya, atau yang lebih ekstrem adalah mengatakan kepada sang kekasih kalau ia hendak bunuh diri.