
Nasionalisme dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti nasionalisme adalah n paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.
Nasionalisme bersinonim dengan chauvinisme; patriotisme; semangat kebangsaan. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian nasionalisme.
(1) na.si.o.nal.is.me /nasionalismê/ nomina (kata benda)
- paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan
contoh:
nasionalismemakin menjiwai bangsa Indonesia - kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
Sinonim: chauvinisme, patriotisme, semangat kebangsaan
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan nasionalisme dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Nasionalisme
Arti nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa sendiri, seperti yang tertera pada KBBI. Akan tetapi, pengertian nasionalisme sendiri dapat ditinjau lebih dalam, tergantung dari mana kita memaknainya.
Pertama, kata nasionalisme dapat diartikan secara etimologi, yakni dengan melacak dari mana asal bahasanya. Kedua, pengertian nasionalisme juga bisa berdasarkan definisi yang dipaparkan oleh sejumlah ahli dari seluruh dunia. Berikut keterangan lengkapnya!
Nasionalisme Secara Etimologi
Nasionalisme adalah kata serapan yang diambil dari bahasa asing. Kata ini ditemukan dalam bahasa Inggris, yaitu berbunyi nationalism, yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia dapat dimaknai sebagai sebuah ide mendukung negara, orang, atau budaya seseorang.
Walau istilah bahasa Inggrisnya terdengar lebih familier, kata tersebut sebenarnya diambil pula dari bahasa lain, yakni Prancis. Di dalam bahasa Prancis, kata nationalism merupakan gabungan dari national dan ism, yang bisa diterjemahkan menjadi ideologi yang mendukung negara sendiri sampai tingkat ekstrem.
Definisi Nasionalisme Menurut Para Ahli
1. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia ini menyuarakan apa yang diyakininya tentang nasionalisme. Soekarno menganggap nasionalisme sebagai pilar kekuatan bangsa-bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaan.
2. Boyd Shafer
Boyd Shafer mendefinisikan nasionalisme menjadi beberapa pengertian. Di antaranya ialah yang terangkum sebagai berikut:
- Rasa cinta tanah air, ras, bahasa, dan budaya, sama seperti patriotisme.
- Suatu doktrin yang menyatakan bahwa bangsa sendiri lebih dominan dan tinggi dibandingkan bangsa-bangsa lain, yang disertai tindakan agresif.
- Dogma yang mengajarkan kepada orang-orang bahwa mereka hanya hidup untuk bangsa, dan suatu bangsa juga hidup demi diri sendiri.
- Suatu kebaktian mistis terhadap organisasi sosial yang kabur, atau sesuatu yang dikodratkan sebagai bangsa yang kesatuannya lebih unggul dibandingkan dengan bagian-bagiannya.
- Suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan, dan prestise.
3. Ernest Renan
Ernest Renan mendefinisikan arti nasionalisme sebagai suatu keinginan untuk bersatu dan bernegara. Dalam hal ini nasionalisme merupakan sebuah keinginan besar untuk dapat mewujudkan persatuan dalam bernegara.
4. Carlton Hayes
Tokoh bernama Carlton Hayes juga membagi nasionalisme ke dalam beberapa pengertian yang berbeda, antara lain seperti uraian di bawah ini:
- Proses sejarah yang aktual, sebagaimana terbentuknya nasionalitas sebagai unit-unit politik, pembentukan suku, dan imperium kelembagaan negara nasional modern.
- Teori maupun prinsip ideal dalam proses sejarah yang aktual.
- Sentimen yang menunjukkan keadaan pikiran di antara suatu nasionalitas.
- Nasionalisme dapat pula berarti menaruh kepedulian terhadap kegiatan-kegiatan politik, semisal kegiatan partai politik tertentu, suatu penggabungan antara proses historis dan satu teori politik.
5. Dr. Hertz
Dr. Hertz menyebutkan bahwa nasionalisme terbentuk dari empat unsur penting. Berikut adalah unsur-unsur nasionalisme yang diungkapkannya dalam buku berjudul Nationality in History and Politics (1944):
- Hasrat untuk mencapai kesatuan
- Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
- Hasrat untuk mencapai keaslian (originalitas)
- Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa
Dari situ, kiranya dapat disimpulkan kalau menurut Dr. Hertz nasionalisme berarti adanya sekelompok orang atau golongan yang memiliki keinginan kuat untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, tujuannya bisa untuk mencapai kesatuan dan kemerdekaan berbangsa dan bernegara.
Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Sipil atau Kewarganegaraan
Nasionalisme sipil atau kewarganegaraan merupakan suatu bentuk nasionalisme di mana sebuah negara mempunyai kebenaran politis dari penyertaan aktif rakyat, kehendak rakyat, maupun perwakilan politik.
Nasionalisme sipil dikenal pula dengan sebutan nasionalisme liberal, yakni yang diidentifikasi sebagai nasionalisme non-xenofobia yang dapat menerima nilai kebebasan, toleransi, kesetaraan, dan hak individu.
2. Nasionalisme Budaya
Profesor emeritus bidang pembelajaran bahasa dari UNNES (Universitas Negeri Semarang), Edi Astini mengungkapkan pandangannya terkait nasionalisme budaya. Menurutnya, nasionalisme budaya ialah kondisi di mana suatu negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama.
Budaya bersama dapat meliputi sejumlah unsur, misalnya bahasa, kesenian, dan adat. Dalam hal ini jika diterapkan di tanah air, budaya bersama yang dimaksud terutama tampak pada bahasa, yaitu bahasa Indonesia yang dipakai secara nasional meskipun tiap daerah juga memiliki identitas bahasanya masing-masing.
Dengan kata lain, nasionalisme budaya tidak memandang warga negara dari sifat-sifat keturunan yang berasal dari nenek moyang, seperti kesamaan ras, warna kulit, suku, dan masih banyak lagi.
3. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan sering kali dihubungkan dengan nasionalisme etnis. Pengertian nasionalisme kenegaraan sendiri merujuk pada bentuk nasionalisme di mana masyarakatnya memiliki perasaan nasionalis kuat, sehingga diberi keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.
4. Nasionalisme Etnis
Walau sering dihubungkan dengan nasionalisme kenegaraan, pada dasarnya nasionalisme etnis memiliki konsep yang cukup berbeda. Nasionalisme etnis adalah wujud semangat kebangsaan di mana negara mempunyai kebenaran politik dari budaya asal atau etnis suatu masyarakat.
5. Nasionalisme Agama
Nasionalisme agama disebut sebagai bentuk nasionalisme di mana suatu negara memperoleh legitimasi politik dengan adanya persamaan agama. Tak jarang, nasionalisme agama juga dihubung-hubungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme Romantik
Bentuk nasionalisme ini dinamakan pula sebagai nasionalisme organik atau identitas. Nasionalisme romantik juga dianggap sebagai lanjutan dari nasionalisme etnis di mana menurut semangat romantisme, negara memperoleh kebenaran politik hasil dari bangsa atau ras.
Nasionalisme di Indonesia
Di Indonesia, nasionalisme muncul sebagai suatu gerakan kebangsaan demi mewujudkan sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Keinginan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu:
1. Faktor Internal
a. Kenangan akan Kejayaan Masa Lampau
Sebelum kolonialisme Barat berkembang di tanah air, bangsa ini pernah mengalami masa kejayaan. Hal itu mendorong masyarakat untuk berjuang demi mendapatkan kembali kemerdekaan dan kedaulatan dengan melepaskan diri dari penjajah.
Kejayaan tersebut diraih pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dahulu Sriwijaya mampu menguasai wilayah lautan karena memiliki pasukan maritim yang kuat, sedangkan Majapahit menguasai hampir semua daerah dan daratan di seluruh nusantara.
b. Rasa Kesatuan yang Dimiliki
Indonesia, bahkan negara-negara di Asia-Afrika telah memiliki rasa kesatuan sejak lama. Salah satu alasannya adalah karena kesamaan ras dan suku. Sayang, kedatangan bangsa Barat sempat mengacaukan keadaan yang sudah baik dan membuat mereka hidup menderita dan miskin.
c. Kemunculan Golongan Cendekiawan
Munculnya golongan cendekiawan menjadi salah satu faktor internal yang mendorong bangkitnya rasa nasionalisme oleh masyarakat di tanah air. Para cendekiawan ialah mereka yang berpendidikan tinggi, baik merupakan hasil pendidikan yang didapatkan dari negara Barat maupun dalam negeri.
d. Berkembangnya Paham Nasionalis
Tak hanya kenangan kejayaan masa lampau dan rasa kesatuan, perkembangan paham nasionalis di berbagai bidang juga memengaruhi masyarakat untuk mewujudkan kemerdekaan. Misalnya saja dalam bidang politik, ekonomi, maupun kebudayaan.
- Di bidang politik, kaum nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat agar hak asasi mereka sebagai manusia tidak terus-terusan ditindas oleh kekuasaan kolonial.
- Di bidang ekonomi, orang-orang mulai memperjuangkan penghapusan eksploitasi ekonomi asing dengan tujuan supaya masyarakat terbebas dari kemelaratan dan taraf hidupnya meningkat.
- Di bidang budaya, ada upaya untuk melindungi, memperbaiki, dan mengembalikan budaya bangsa yang hampir punah lantaran masuknya budaya asing.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, tumbuhnya nasionalisme di diri dan hati rakyat Indonesia juga dipengaruhi berbagai hal dari luar. Faktor-faktor eksternal tersebut di antaranya adalah:
a. Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
Barangkali, bisa dikatakan bahwa bangsa Indonesia terinspirasi dari berbagai negara lain yang memperjuangkan kemerdekaan negerinya. Ada pun negara-negara yang nasionalismenya berkembang cukup pesat kala itu, yaitu India, Filipina, Tiongkok, dan Mesir.
- Di India, nasionalisme ditunjukkan dengan dibentuknya organisasi kebangsaan bernama All India Nation Congress untuk menghadapi Inggris.
- Di Filipina, perjuangan mulai digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan mengusir penjajahan bangsa Spanyol, kemudian dilanjutkan oleh Emilio Aquinaldo.
- Di Tiongkok, muncul gerakan yang dipimpin oleh Sun Yat Sen yang membuat pembaruan di semua sektor kehidupan bangsa.
- Di Mesir, sejak munculnya gerakan yang dipimpin oleh Arabi Pasha (1881–1882), mulai banyak berdiri organisasi-organisasi yang menentang kekuasaan bangsa Eropa atas Mesir, terutama Inggris.
b. Kemenangan Jepang atas Rusia
Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 turut pula memengaruhi tumbuhnya rasa cinta tanah air di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, keberhasilan Jepang melawan Rusia juga memberi semangat pada bangsa-bangsa lain di Asia dan Afrika, sehingga mereka mulai bangkit demi menyingkirkan kekuasaan asing di negaranya.