
Ideologi dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti ideologi adalah n kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Ideologi bersinonim dengan adicita, ajaran, aliran. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian ideologi.
(1) ideologi [ide.o.lo.gi] nomina (kata benda)
- kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup
contoh:
dalam pertemuan itu penatar menjelaskan dasar ideologi negara - cara berpikir seseorang atau suatu golongan
contoh:
hal itu menjadi makanan empuk bagi ideologi asing yang ingin menginfiltrasi kita - paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik
contoh:
ideologi komunis menjadi pegangan bagi negara-negara yang selama ini disebut Blok Timur
Sinonim: adicita, ajaran, aliran, fikrah, filsafat, haluan, mazhab, paham, pandangan, pemikiran
Kata Turunan dari Ideologi
berideologi
Gabungan Kata Ideologi
- ideologi politik:
- sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan politik yang ada atau yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi, serta program untuk mencapainya
- himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang menjadi dasar dalam menentukan sikap terhadap kejadian dan problem politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politik Usulkan makna baru
Kata yang Mirip dengan Ideologi
ideografi, ideografis, ideogram, ideologis, idep, idiil
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan ideologi dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Ideologi
Secara umum, pengertian ideologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kumpulan konsep bersistem yang menjadi asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Selain itu, maknanya adalah cara berpikir seseorang atau suatu golongan, atau paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Ideologi adalah salah satu konsep aktual dan fundamental sebuah negara. Aktual dalam artian kajian ideologi tidak akan ketinggalan zaman, dan fundamental karena setiap bangsa tidak akan bisa terlepas dari pengaruhnya.
Pengertian Ideologi Menurut Asal Bahasa
Jika dilihat dari etimologinya, ideologi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata ideo dan logi. Ideo atau eidos memiliki arti ide, gagasan, atau mengetahui, sementara logi atau logos berarti ilmu. Oleh karena itu, ideologi memiliki arti ilmu tentang gagasan atau ide.
Istilah ini mulai dikemukakan pada tahun 1796 oleh seorang filsuf Perancis, Destutt de Tracy. Saat itu, ia menjelaskan pengertiannya sebagai ilmu yang meliputi kajian tentang hakikat dan asal usul gagasan atau ide tentang masa depan.
Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli memiliki pendapat dan pengertian ideologi yang agak berbeda satu dan lainnya. Untuk dapat lebih memahaminya, cek ulasan yang kami siapkan di bawah ini.
Karl Marx memberikan pemahaman yang agak berbeda dari Destutt de Tracy. Menurutnya, ideologi adalah sebuah kesadaran palsu karena berasal dari hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya. Menurutnya, kesadaran sang pemikir biasanya didasari oleh suatu kepentingan, baik agama, moralitas, atau politik.
Sementara itu, murid Karl Marx yang bernama Louis Althuser tidak setuju dengan pendapat gurunya. Ia menyatakan kalau pengertian ideologi adalah gagasan yang spekulatif, tapi bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas. Menurutnya, tujuan ideologi adalah untuk dapat memberikan gambaran tentang bagaimana manusia menjalani hidupnya.
Dalam buku berjudul Varieties Religious Experience, William James mengemukakan kalau ideologi adalah pemikiran manusia yang bisa digunakan untuk merujuk pada totalitas dapat dilakukan. Niccolò Machiavelli, seorang politikus dan filsuf Italia menyebutkan kalau ideologi merupakan sistem perlindungan kekuasaan yang hanya dimiliki oleh penguasa.
Dr. Alfian dalam bukunya, Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia menyatakan kalau ideologi adalah pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam mengenai cara melakukan sesuatu dengan tepat. Dalam artian secara moral dianggap benar dan adil, serta mengatur adanya tingkah laku dalam berbagai segi kehidupan.
Melalui buku Filsafat Ilmu Pengetahuan, Soerjanto Poespowardojo menyebutkan definisi ideologi adalah konsep nilai dan pengetahuan yang menjadi landasan keseluruhan seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya untuk dapat lebih memahami bumi dan seluruh isi alam semesta, serta menentukan sikap dasar dalam pemahamannya.
Macam-Macam Ideologi Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, ideologi dipisahkan menjadi dua bagian, yakni terbuka dan tertutup. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Ideologi Terbuka
Secara umum, pengertian ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dapat dimutlakkan, di mana nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan. Biasanya, nilainya diambil dan didapatkan dari kekayaan rohani, moral, dan budaya.
Dasarnya pun bukan berasal dari keyakinan sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, biasanya ideologi ini digunakan oleh sebuah negara, khususnya negara demokratis.
Kelebihan dari ideologi ini adalah dapat diterima oleh setiap orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Sifatnya yang dinamis juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi di dunia, misalnya perubahan ilmu pengetahuan atau teknologi.
2. Ideologi Tertutup
Kebalikan dari ideologi tertutup, ideologi tertutup bersifat mutlak, di mana ajaran atau pandangannya menentukan tujuan atau norma politik dan sosial. Biasanya ideologi ini dianggap sebagai kebenaran sejati yang harus diterima begitu saja dan tidak boleh dipertanyakan lagi.
Ideologi ini didasarkan pada cita-cita sekelompok orang yang ingin mengubah atau memperbarui masyarakat. Meskipun disebut sebagai ideologi, tapi isinya merupakan tuntutan konkret dan operasional yang keras.
Meskipun pengertian ini terkesan negatif, tapi tetap saja ada kelebihan yang bisa didapatkan dari penerapannya, contohnya adalah dapat lebih fokus dan mencapai cita-cita yang diinginkan lebih cepat. Dengan begitu, ambisi penguasa yang ingin terus berkembang dapat terwujud.
Jenis-Jenis Ideologi di Dunia
Setiap kepala negara memiliki pandangan mengenai ideologi yang dianggap terbaik untuk negaranya. Oleh karena itu, satu negara dan negara lain bisa saja memiliki pandangan ideologi yang bebeda. Beberapa jenis ideologi dan contoh negara yang menerapkannya akan kami ulas di bawah ini:
1. Nasionalisme
Konsep ideologi yang satu ini berdasarkan pada semangat nasionalisme yang tinggi. Dengan konsep ini, kepala negara berusaha menyatukan beberapa etnis, agama, budaya, dan latar belakang yang berbeda demi meraih cita-cita yang sama.
Ideologi ini sama seperti yang menjadi dasar negara di Indonesia, yaitu Pancasila. Melalui Pancasila, negara berusaha meleburkan segala perbedaan suku, agama, dan budaya dalam satu kesamaan rasa nasionalis. Di mana gagasan utamanya adalah semangat cinta tanah air pada setiap individu dan masyarakat.
2. Sosialisme
Ideologi yang satu ini umumnya lebih fokus pada tujuan kemajuan ekonomi bersama. Negara yang menjalankannya akan mengabaikan kepentingan kelompok dan menyamaratakan kedudukan setiap warga negara.
Dalam ideologi yang pernah diterapkan di Perancis dan Uni Soviet ini, pemerintah memiliki peran dominan atas individu dan tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi. Secara umum, setiap individu harus berusaha melakukan tugasnya sebaik mungkin untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan kebahagiaan bersama. Apalagi, hakikat hidup seorang manusia bukan hanya untuk hidup bebas, tapi juga saling tolong menolong.
Kekurangannya ideologi yang dicetuskan oleh Francois Noel Baneuf pada abad ke-18 ini adalah negara terlihat seperti tidak menghargai jernih payah yang dilakukan oleh setiap individu. Karena apa pun dan bagaimana pun pekerjaan dilakukan, semua orang mendapatkan upah yang sama.
3. Marxisme
Ideologi yang dikenal juga dengan nama ideologi komunis ini merupakan hasil pemikiran Karl Marx. Pengertiannya adalah penerapan gagasan yang berpegang teguh pada kesamaan hak pada setiap golongan dan lapisan masyarakat.
Biasanya, ideologi ini muncul untuk menentang ideologi kapitalis yang hanya mementingkan satu golongan tertentu saja. Pada penerapannya, ideologi yang awalnya dianut negara-negara seperti Inggris Raya, Belanda, dan Portugis ini tidak terlalu mementingkan hak masing-masing pribadi, tapi mengutamakan kesamaan yang perlu dicapai oleh seluruh golongan masyarakat.
4. Fasisme
Ideologi ini memiliki tujuan untuk membentuk sebuah tatanan baru hanya di bawah kepentingan salah satu golongan saja. Bahwa sebuah negara akan menjadi lebih baik jika diatur oleh satu golongan, tidak ada campur tangan golongan yang lain.
Karena pemikiran yang keras, ideologi ini memiliki banyak pertentangan. Khususnya karena tidak adanya kebebasan dan hak untuk setiap warga negara. Paham ini pernah diterapkan di Italia pada era Perang Dunia I
5. Konservatisme
Ideologi yang menuntut tatanan yang sesuai dengan nilai luhur masyarakat setempat ini dahulu pernah ramai dibicarakan setelah terjadinya Revolusi Perancis. Tujuannya adalah untuk mencapai cita-cita negara dengan cara pemulihan secara perlahan.
Namun, karena terlalu fokus pada kearifan lokal, tidak ada patokan yang baku. Sehingga setiap wilayah atau kota di negara tersebut akan memiliki aturan yang berbeda.
Pada akhirnya, akan terjadi pertentangan di dalam negara tersebut, apalagi jika ada wilayah yang menginginkan pemberlakuan pemikiran modern. Negara yang menganut paham ini, seperti Denmark atau Swedia percaya bahwa pemikiran modern hanya memiliki sisi negatif untuk kehidupan bernegara.
6. Kapitalisme
Ideologi kapitalis hanya akan menitikberatkan pada satu golongan yang berkuasa saja. Sehingga penetapan ideologi ini hanya akan memberikan keuntungan besar pada penguasanya saja. Paham ini diterapkan di Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.
Dalam pandangan ideologi ini, setiap individu bukanlah bagian dari sebuah golongan di masyarakat. Setiap orang harus berjuang demi kepentingannya sendiri agar dapat diakui oleh penguasa atau mendapatkan keuntungan dalam hidup.
Kekurangan dari ideologi ini adalah mendatangkan kerugian besar untuk golongan lain selain penguasa. Oleh karena itu, banyak pemuka agama dan sosialis yang menentang ideologi ini.
7. Liberalisme
Ideologi yang disebut juga sebagai ideologi bebas ini tidak terpusat pada negara atau golongan tertentu. Pelaksanaan ideologi ini dibebankan pada setiap individu dengan menekankan kesamaan hak dan kewajiban tanpa perbedaan sama sekali.
Pada praktiknya, pemegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara yang menerapkan ideologi ini adalah rakyat. Keberadaan pemerintah hanya berfungsi sebagai pengawas dalam penerapan ideologinya saja.
Kebebasan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik ini sudah ada sejak zaman dahulu di Athena dan Roma. Namun, saat itu belum dianggap sebagai sebuah ideologi atau paham yang wajib diyakini. Di era modern, paham ini sempat diterapkan di Albania, Austria, Yunani, Hungaria, dan Polandia.