• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Arti Kata

Arti & Pengertian Globalisasi (KBBI) dengan Sinonim / Antonim / Kata Turunan

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Arti & Pengertian Globalisasi - Globalisasi

Menurut KBBI, globalisasi  dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti kata globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Kata ini bersinonim dengan kesejagatan. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang arti dan pengertian dari kata globalisasi.

  • Arti Globalisasi
  • Pengertian Globalisasi

(1) glo.ba.li.sa.si nomina (kata benda)

  1. proses masuknya ke ruang lingkup dunia
    contoh:
    globalisasi siaran televisi kita tidak dapat dihindarkan lagi Usulkan makna baru

Sinonim: kesejagatan

Kamus Indonesia - Inggris

Terjemahkan globalisasi dalam bahasa Inggris di Google Translate.

Pengertian Globalisasi

Arti & Pengertian Globalisasi - Peta dan Figurine

Secara Etimologi

Dilihat dari etimologinya, globalisasi diambil dari kata globalization yang berasal dari bahasa Inggris. Globalization sendiri terdiri dari dua kata, yaitu globalize yang memiliki arti menyeluruh atau mendunia dan ization yang artinya proses. Jadi, bisa dikatakan bahwa arti kata globalisasi adalah sebuah proses yang mendunia.

Menurut Para Ahli

1. Achmad Suparman

Globalisasi merupakan suatu proses yang menjadikan perilaku atau benda sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.

2. Anthony Giddens

Gidden mengemukakan bahwa pengertian globalisasi adalah peningkatan kegiatan dalam hubungan sosial dalam sekala dunia yang menghubungkan antar peristiwa di suatu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga menyebabkan perubahan pada keduanya.

3. Beerkens

Beerkens berpendapat bahwa globalisasi adalah keterkaitan seluruh negara-negara di dunia sebagai proses yang memengaruhi pengaturan sosial dasar seperti budaya, politik, pasar, nilai, norma, idelogi, identitas, dan solidaritas.

4. Edison A. Jamli

Sementara itu, pengertian globalisasi menurut Jamli yaitu sebuah proses yang muncul dari gagasan yang ditawarkan supaya dapat diikuti oleh bangsa lain. Kemudian, gagasan tersebut disepakati bersama dan menjadi panutan bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

5. Emanuel Ritcher

Menurut Ritcher, globalisasi merupakan sebuah jaringan global yang menyatukan masyarakat di seluruh dunia yang awalnya tersebar dan terisolasi, kemudian menjadi saling bergantung.

6. Lodge

Pengertian globalisasi menurut Lodge adalah sebuah proses yang membuat masyarakat dunia dapat menjangkau satu sama lain dan terhubung dalam segala aspek kehidupan, baik itu pada aspek budaya, politik, teknologi, ekonomi, atau pun lingkungan.

7. Lucian W. Pye

Sementara menurut Pye, definisi globalisasi yaitu sebuah gejala menyebarnya budaya dan nilai-nilai tertentu ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia.

8. Prof. Dr. Mubyarto

Mubyarto mengatakan bahwa globalisasi merupakan proses bersatunya pasar dunia menjadi satu pasar tunggal. Terlebih lagi, globalisasi juga menjadikan ekonomi menjadi lebih efisien dan sehat untuk kemajuan masyarakat dunia.

9. Sri Budi Eko Wardani

Globalisasi merupakan proses di mana hubungan-hubungan atau transaksi politik, ekonomi, dan sosial kultural menjadi semakin tidak memperhitungkan batas-batas negara dan mengaburkan batas kedaulatan suatu negara.

10. Thomas L Friedman

Menurut Friedman, pengertian globalisasi yakni sebuah integrasi yang tidak bisa dihindarkan dari pasar, sistem komunikasi, dan sistem transportasi yang sebelumnya belum pernah terjadi. Cara tersebut memungkinkan bagi negara, perusahaan, atau individu untuk bisa menjangkau seluruh dunia dengan lebih jauh, lebih cepat, lebih murah, dan lebih dalam dari sebelumnya.

Sejarah Globalisasi

Para ahli berpendapat bahwa cikal bakal globalisasi sudah terjadi pada saat manusia mulai mengenal perdagangan antar negara. Pada tahun 1500-an Masehi, para pedagang asal India dan Tiongkok mulai menyusuri jalur laut atau darat untuk berdagang.

Selanjutnya, para pedagang muslim juga datang ke wilayah Asia dan Afrika untuk membentuk jaringan perdagangan. Selain berdagang, mereka juga menyebarkan agama, budaya, dan nilai-nilai Islam.

Setelah itu, muncullah revolusi industri dan orang-orang dari negara Barat melakukan penjelajahan ke seluruh penjuru dunia. Mereka yang awalnya datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah, kemudian malah melakukan kolonialisasi.

Beberapa abad kemudian, perkembangan globalisasi di Indonesia meningkat begitu cepat pada abad 20. Hal itu dikarenakan negara ini membuka lebar jalur perdagangan internasional.

Buktinya, banyak sekali perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Selain itu, perkembangan telekomunikasi juga berperan penting dalam proses globalisasi di Indonesia.

Teori Globalisasi

Penjelasan lengkap teori globalisasi menurut Pain dan Cochrane bisa dibaca selengkapnya berikut ini:

1. Globalis

Kelompok globalis berpendapat bahwa globalisasi merupakan sebuah realita yang mempunyai konsekuensi nyata bagi kehidupan orang-orang di seluruh dunia. Meskipun demikian, pendapat para globalis pun terpecah menjadi dua.

Globalis yang positif merasa optimis dan memiliki tanggapan yang baik. Globalisasi akan menjadikan orang-orang di dunia lebih memiliki toleransi dan bertanggung jawab.

Sementara itu, kaum globalis negatif melihat bahwa globalisasi merupakan sebuah fenomena yang kurang baik karena globalisasi dapat menghilangkan budaya-budaya tertentu dan membuat orang-orang beradaptasi dengan budaya baru yang homogen.

2. Tradisionalis

Para kaum tradisionalis menganggap bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos belaka. Mereka menganggap bahwa globalisasi hanyalah efek dari kapitalisme yang sudah terjadi selama ratusan tahun.

Maka dari itu, kelompok tradisonalis menganggap globalisasi merupakan bagian kapitalisme semata. Globalisasi hanyalah tahap lanjutan dari produksi dan perdagangan kapital.

3. Transformasionalis

Sementara itu, kedudukan kelompok ini berada di tengah-tengah globalis dan tradisionalis. Para transformasionalis beranggapan bahwa pengaruh globalisasi yang dikemukakan oleh para global adalah hal yang dilebih-lebihkan.

Akan tetapi, mereka juga berpikir bahwa penyangkalan terhadap globalisasi adalah hal gegabah. Intinya, kaum ini percaya bahwa globalisasi memang terjadi, tetapi tidak usah terlalu dilebih-lebihkan.

Ciri-Ciri Globalisasi

1. Teknologi yang Berkembang Pesat

Perkembangan teknologi di berbagai bidang yang sangat pesat merupakan salah satu dari ciri-ciri globalisasi. Kemajuan teknologi tersebut tentu saja akan memudahkan orang-orang untuk menjalani kehidupan karena kebutuhan akan semakin mudah untuk dipenuhi.

2. Adanya Kebijakan Liberalisasi

Maksudnya adalah para pengusaha memiliki kebebasan menentukan tempat di mana mereka akan membangun usahanya. Maka dari itu, mereka bisa membangun di negeri sendiri atau di negeri lain yang juga akan berdampak pada globalisasi.

3. Ketergantungan Ekonomi antar Negara

Perekonomian antar negara yang saling bergantung merupakan ciri lain dari globalisasi. Seperti yang bisa dilihat di era globalisasi sekarang ini, kebanyakan pengadaan barang atau jasa di suatu negara bergantung pada negara lain.

4. Perdagangan Bebas

Masih berkaitan dengan sektor ekonomi, perdagangan bebas juga menjadi salah satu ciri-ciri globalisasi. Dengan adanya kebijakan ini, perdagangan antar negara menjadi semakin bebas dan intens.

5. Pertukaran Informasi yang Cepat melalui Media

Media menjadi sarana yang cepat untuk menyebarkan sebuah informasi. Contohnya orang-orang bisa dengan cepat mengetahui tren atau fenomena-fenomena yang sedang terjadi di negara lain. Baik itu soal makanan, fashion, musik, dance, dan masih banyak lagi.

6. Adanya Masalah Sosial yang Menjadi Urusan Bersama

Kadang kala, ada juga masalah internal di suatu negara yang kemudian menjadi keprihatinan negara-negara lain karena rasa solidaritas bersama. Misalnya saja krisis lingkungan yang berdampak pada keadaan global, terorisme, rasisme, dan masih banyak lagi.

7. Kebijakan Negara Dibayang-Bayangi oleh Badan Internasional

Dewasa ini, kebijakan-kebijakan yang diambil negara tidak murni dari pemerintah. Akan tetapi, itu semua sudah merupakan hasil negosiasi dengan lembaga-lembaga internasional.

8. Transformasi dalam Memaknai Ruang dan Waktu

Kemajuan teknologi telah mengubah konsep mengenai ruang dan waktu. Dewasa ini, seseorang bisa dengan mudah menjalin komunikasi dengan orang di negara lain yang memiliki zona waktu berbeda. Singkatnya, teritori fisik tidak lagi membatasi ruang dan jarak tidak lagi membatasi waktu seseorang.

9. Monopoli Sumber Daya

Globalisasi tentu saja mendorong adanya kegiatan ekonomi multinasional. Di dalam kegiatan tersebut, pihak paling berkuasa akan menguasai sumber daya yang paling banyak. Dengan begitu, mau tidak mau, pihak yang lain harus tunduk dengan peraturan yang dibuat oleh pihak yang berkuasa.

10. Adanya Pertukaran Budaya

Entah disadari atau tidak, interaksi yang intens antar negara bisa menjadi jalan untuk bertukar kebudayaan. Sehingga, suatu negara bisa lebih mengetahui dan memahami kebudayaan negara lain, atau sebaliknya.

Salah satu contoh nyatanya bisa dilihat dari hal-hal berbau Korea Selatan yang berkembang pesat di Indonesia atau pun negara-negara lain. Hal tersebut dikarenakan adanya paparan kebudayaan negara Korea Selatan, baik melalui K-pop, film, maupun drama.

Faktor Penyebab Globalisasi

1. Faktor Internal

a. Pemikiran dan Pendidikan yang Semakin Maju dan Berkembang

Pendidikan yang baik membuat pemikiran orang-orang lebih maju dan berkembang. Hal tersebut tentunya membuat mereka menjadi lebih ingin tahu tentang apa yang terjadi di sekitar mereka. Tidak hanya di negaranya saja, tetapi juga di negara lain.

b. Antar Negara Saling Bergantung

Negara-negara berkembang memiliki kecenderungan untuk bergantung pada negara yang lebih maju dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini juga bisa menjadi simbiosis mutualisme karena negara-negara maju juga membutuhkan tempat untuk menjual produk atau jasa mereka untuk semakin menguatkan ekonomi negaranya.

c. Kebebasan Media dan Pers

Kebebasan media dan pers juga merupakan salah satu faktor penting pendorong globalisasi di Indonesia. Media komunikasi bisa menjadi sarana penghubung antara masyarakat di berbagai negara.

2. Faktor Eksternal

a. Ilmu Pengetahun dan Teknologi yang Berkembang

Perkembangan dan kemajuan teknologi menghasilkan alat-alat transportasi dan komunikasi yang semakin canggih. Dengan begitu, komunikasi antar negara akan menjadi semakin lancar. Begitu pula jika ingin bepergian dari satu tempat ke tempat lain, tentu akan semakin cepat karena kecanggihan alat transportasi.

b. Lembaga-Lembaga Internasional yang Berperan Lebih Baik

Lembaga-lembaga internasional seperti PBB, ASEAN, WTO, dan yang lainnya meningkatkan peranannya dalam memfasilitasi pertemuan negara-negara dengan baik. Dengan begitu, antar perwakilan negara bisa lebih mudah untuk berdiskusi guna membahas masalah global yang dihadapi bersama.

c. Adanya Kesepakatan Internasional tentang Pasar Bebas

Faktor yang satu ini akan bisa terjadi ketika negara-negara menerapkan sistem ekonomi terbuka. Dengan adanya sistem tersebut, negara yang satu dengan yang lain tentu saja bisa lebih mudah untuk bekerja sama untuk menguatkan ekonomi masing-masing.

d. Mudahnya Bermigrasi

Kemudahan yang diberikan kepada warga suatu negara untuk berpindah ke negara lain juga menjadi faktor pendorong globalisasi. Entah itu dengan tujuan untuk belajar, bekerja, berwisata, atau yang lainnya. Dari situ, orang di negara yang didatangi sedikit banyak akan paham dengan budaya pendatang.

e. Meningkatnya Kepedulian HAM

Suatu negara yang melakukan revolusi dan semakin tinggi menjunjung HAM, sedikit banyak pasti akan mempengaruhi negara lain untuk meningkatkan HAM di negaranya masing-masing. Salah satunya adalah Indonesia yang juga terus memperjuangkan HAM untuk rakyatnya.

Dampak Globalisasi di Berbagai Sektor

1. Sektor Ekonomi

a. Dampak Positif
  • Kesempatan untuk melebarkan usaha hingga ke luar negeri menjadi lebih besar.
  • Lapangan kerja yang luas turut membantu menurunkan angka pengangguran.
  • Kegiatan ekspor-impor semakin meningkat.
b. Dampak Negatif
  • Bila tidak direncanakan dengan baik akan membuat perekonomian dalam negeri menjadi terpuruk.
  • Muncul kapitalisme di mana perekonomian negara dapat dikuasai oleh negara lain.
  • Memperlebar kesenjangan sosial masyarakat.

2. Bidang Kesehatan

a. Dampak Positif
  • Rumah sakit milik pemerintah maupun swasta yang dikelola oleh asing akan berlomba-lomba untuk menjawab dan memenuhi kepentingan orang-orang.
  • Warga bisa dengan mudah untuk mendapatkan perawatan kesehatan di negara lain yang lebih canggih.
  • Mobilitas profesional kesehatan antar negara menjadi semakin meningkat.
b. Dampak Negatif
  • Tenaga profesional kesehatan bisa saja lebih memilih bekeja di luar negeri.
  • Kemajuan teknologi bisa saja memicu pencemaran lingkungan yang berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat.
  • Terbiasa menggantungkan produk atau jasa kesehatan dari negara lain.

3. Bidang Sosial Budaya

a. Dampak Positif
  • Meningkatnya solidaritas antar negara.
  • Bisa lebih menghormati kebudayaan dan nilai-nilai yang dijunjung negara lain.
b. Dampak Negatif
  • Memudarnya rasa nasionalisme warga negara.
  • Kurangnya rasa cinta terhadap kebudayaan lokal sehingga tidak ada niat untuk melestarikannya.

4. Bidang Komunikasi

a. Dampak Positif
  • Menjalin komunikasi dengan orang-orang di negara lain menjadi lebih mudah.
  • Bisa memacu seseorang untuk semakin meningkatkan kualitas diri sendiri.
  • Mudah untuk mengakses atau mendapatkan informasi.
b. Dampak Negatif
  • Banyaknya informasi yang tidak tersaring dan memunculkan pemikiran yang tidak-tidak.
  • Meningkatnya konsumerisme.

5. Bidang Politik

a. Dampak Positif
  • Hubungan kerja sama antar negara akan terjalin lebih mudah.
  • Turut mendukung kedamaian dunia.
  • Pemerintah akan menjadi lebih demokratis dan terbuka.
b. Dampak negatif
  • Kurangnya peranan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
  • Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara.
  • Masyarakat bisa saja mengambil paham politik luar negeri yang belum tentu cocok bila digunakan di tanah air.
← Filsafat
Humoris →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Errisha Resty

Errisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah.  Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Kata-Kata yang Dekat

  • Arti & Pengertian Cerpen
  • Arti & Pengertian Cinta
  • Arti & Pengertian Filsafat
  • Arti & Pengertian Globalisasi
  • Arti & Pengertian Humoris
  • Arti & Pengertian Ideologi
  • Arti & Pengertian Ikhlas
    • Tentang Kami
    • Hubungi Kami
    • Persyaratan Penggunaan
    • Kebijakan Privasi

    Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.